Begini Tata Cara Salat Gerhana Matahari, Besok Tergolong Langka

Rabu, 19 April 2023 – 14:45 WIB
Ilustrasi gerhana matahari hibrid (GMH). Foto: ANTARA/HO-BMKG

jpnn.com - JAKARTA - Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Diana Siregar menjelaskan gerhana matahari 20 April 2023 merupakan gerhana matahari hibrida.

Simak juga tata cara Salat Kusuf atau salat gerhana matahari untuk dipraktikkan pada Kamis besok.

BACA JUGA: Gerhana Matahari Langka 100 Tahun Sekali, Pemerintah Gelar Acara Khusus

Dia memaparkan bahwa gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi, tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari, dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.

Gerhana matahari hibrida merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena, sehingga peristiwa itu relatif terjadi cukup langka.

BACA JUGA: Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat Jelas dari Daerah-Daerah Ini, Catat

Diana mengatakan fenomena gerhana matahari sebagian dapat diamati di Provinsi Kepri dengan durasi sekitar 2 jam 8 menit pada Kamis 20 April 2023.

"Secara umum gerhana matahari akan teramati di seluruh kabupaten/kota se-Kepri, berkisar 2 jam 8 menit," kata Diana Siregar, Rabu (19/4).

BACA JUGA: Ini Lokasi Pengamatan Gerhana Matahari Langka pada 20 April 2023

Diana menjelaskan gerhana matahari sebagian yang bisa diamati di wilayah Kepri mulai pada pukul 09.48 WIB.

Sementara puncak gerhana akan berlangsung pukul 10.53 WIB, dan berakhir pukul 12.18 WIB.

Dampak dari gerhana matahari, kata dia, khususnya cuaca hanya terjadi pada beberapa parameter saja seperti suhu udara dan tekanan udara berkurang.

Pihaknya turut mengimbau masyarakat tidak melihat gerhana matahari sebagian secara langsung, karena radiasi matahari dapat merusak mata.

"Perlu menggunakan kacamata khusus yang menggunakan filter untuk melihat matahari," ujar Diana.

Tata Cara Salat Gerhana Matahari

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis memberikan tata cara Salat Kusuf atau salat gerhana matahari untuk dipraktikkan pada Kamis (20/4).

"Salat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali rukuk dalam setiap rakaatnya," kata Cholil kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Salat Kusuf diawali dengan niat, kemudian dengan membaca surat Al Fatihah, dan diikuti dengan membaca surat yang lain. Pada saat ini disunnahkan untuk membaca surat yang agak panjang.

Setelah itu melakukan rukuk dan kembali ke posisi awal takbiratulihram dan membaca surat Al Fatihah dan diikuti membaca surat yang lain. Kali ini disunnahkan untuk membaca surat yang lebih pendek dari takbiratulihram yang pertama.

Kemudian dilanjutkan dengan rukuk dan iktidal serta diteruskan dengan sujud seperti sebagaimana salat dilakukan biasanya, kemudian diulangi pada rakaat kedua dengan menambahkan duduk tasyahud dan salam.

"Cara inilah yang paling utama," imbuh Doktor Lulusan Universitas Malaya itu.

KH Cholil mengatakan ada cara lain yang lebih mudah yakni dengan shalat seperti shalat sunah dua rakaat lainnya seperti tahiyatul masjid (shalat sunah masuk masjid) dan shalat dengan tata cara Shalat Kusuf. Namun, dengan tidak memanjangkan suratnya.

Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau kepada masyarakat muslim untuk melaksanakan Shalat Kusuf pada hari Kamis (20/4) dengan disertai zikir dan doa untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler