Begini Upaya Kemendikbudristek Turunkan Angka Stunting 

Senin, 07 Februari 2022 – 23:59 WIB
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam, menyadari angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi. Foto tangkapan layar zoom 

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Dukungan itu dituangkan lewat penandatanganan kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Senin (7/2). 

Kerja sama ini merupakan upaya tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2001 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting. 

BACA JUGA: Edy Rahmayadi Minta Kasus Stunting di Sumut Ditangani dengan Serius 

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam, menyadari angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi. 

"Stunting di Indonesia menjadi masalah kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dan gotong royong dari berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini, tak terkecuali perguruan tinggi," terangnya 

BACA JUGA: Selebrasi Hari Gizi Nasional, Danone Indonesia Gelar Edukasi Mencegah Stunting

Nizam menuturkan perguruan tinggi memiliki peran sangat penting dalam mengatasi permasalahan stunting. Sebab, terdapat banyak intelektual dan pakar dari berbagai bidang ilmu yang bisa berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. 

“Stunting tidak hanya masalah gizi, tetapi juga masalah air bersih, masalah akses pada bahan pangan yang berkualitas, pengelolaan keluarga, pernikahan dini, dan sebagainya," terangnya. 

Jadi, lanjut Nizam, aspeknya sangat luas dan membutuhkan pendekatan lintas disiplin dari para pakar maupun melalui kegiatan mahasiswa di dalam tridarma perguruan tinggi.

Sejauh ini, perguruan tinggi telah banyak berkontribusi menurunkan angka stunting di Indonesia. Melalui program Kampus Merdeka mahasiswa bisa mengasah kemampuan dan mempraktikkan ilmunya secara langsung di tengah masyarakat. 

Sementara, Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani mengungkapkan setidaknya terdapat 321 perguruan tinggi yang turut bekerja sama dengan perwakilan BKKBN tingkat provinsi.

Perguruan tinggi memiliki peran sangat penting dalam percepatan penurunan stunting. Melalui tridarma perguruan tinggi, diharapkan perguruan tinggi dapat berpartisipasi aktif dalam penurunan angka stunting di tingkat provinsi dan kabupaten.

 "Dengan banyaknya jumlah perguruan tinggi yang terlibat, nantinya juga akan dilibatkan dalam program Matching Fund Kedaireka," pungkas Dwi Listyawardani.(esy/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler