jpnn.com, JAKARTA - Data DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebutkan sekitar lima juta dari 12 juta atau 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah terpaksa tutup.
Hal tersebut disebabkan sepinya pasar dan minimnya pembeli semenjak pandemi Covid-19, dua tahun lalu.
BACA JUGA: Orang Muda Ganjar Beri Bantuan Fasilitas Internet Untuk Pedagang Pasar Tulang Bawang
Dukungan terhadap pasar tradisional yang terdampak pandemi ini dinilai mendesak dan butuh perhatian.
Olsera dan Paskomnas memberikan dukungan terhadap pemulihan ekonomi di pasar tradisional dengan melahirkan produk PASku.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Galau, Beras Bulog dan MinyaKita Langka, Kapan Datang?
Platform PASku mendorong pedagang pasar tradisional agar go digital. Upaya melek digital ini agar pedagang dapat berkembang dan bertahan melalui teknologi di era digitalisasi bisnis.
Teknologi dan digitalisasi ini diyakni menjadi senjata hebat untuk menghadapi ancaman krisis pangan.
BACA JUGA: Terima IKAPPI, Bamsoet Dukung Terbentuknya UU Perlindungan Pedagang Pasar Tradisional
Melalui aplikasi PASku, pedagang dapat makin mudah dalam melakukan pengaturan harga modal, pengelolaan stok, pencatatan hutang hingga pembayaran pembeli dengan akurat.
Tidak hanya itu saja, aplikasi ini juga mendorong inklusi keuangan digital yang mendapat dukungan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pelanggan PASKU, Syaifur mengakui bahwa aplikasi tersebut memberikan dampak yang baik untuk usahanya.
"Semua transaksi penjualan saya dapat terbantu tercatat dengan rapi, sehingga memudahkan saya memonitor transaksi penjualan secara rutin," kata Syaifur, dalam keterangannya, Sabtu (19/2).
Dia mengaku mendapatkan pendanaan dari Bank Maju melalui PASku sebanyak puluhan juta rupiah. Pendanaan tersebut untuk membeli buah dan sayur dalam memenuhi kebutuhan Imlek dan lainnya.
Co-founder dan CEO Olsera Novendy Chen mengungkapkan kerja sama dengan Bank Maju untuk mengupayakan kemajuan pasar tradisional.
"Harapan ke depannya bisa membantu memenuhi kebutuhan pedagang dalam mengembangkan usaha," tutur Novendy Chen. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh