jpnn.com - JAKARTA - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan, penerapan sistem aplikasi online sangat membantu dalam menjalankan pemerintahan. Menurutnya, di Bandung sedikitnya ada 12 aplikasi yang bisa membantunya dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin pemerintahan di ibu kota Jawa Barat itu.
"Aplikasi online juga memperkuat pemerintah di Bandung. Insya Allah ini akan membantu," katanya usai menjadi pembicara dalam peluncuran media pembelajaran antikorupsi di KPK, Jumat (10/6).
BACA JUGA: Seru! Jambret Duel Lawan Ibu Muda, Siapa Menang?
Kang Emil -sapaan Ridwan- menjelaskan, tidak mudah mengubah kultur dan psikologis birokrasi. Namun, katanya, aplikasi berbasis internet ternyata menjadi cara efektif bagi masyarakay untuk memantau jalannya pemerintahan.
Masyarakat pun bisa mengadukan perilaku oknum aparat pemerintahan yang menyalahi aturan. "Saya baru saja memecat lurah karena laporan masyarakat yang sudah saya verifikasi," katanya.
BACA JUGA: Singgah ke NTT, Menteri Susi Fokus Pada Daerah Larantuka
Lebih lanjut Emil mengatakan, warga Bandung yang melanggar aturan ebih suka dihukum membayar denda ketimbang dipermalukan di media sosial. Ridwan lantas mencontohkan ketika dirinya menangkap warga pengendara sepeda motor yang menaiki trotoar.
Ternyata sang pelanggar lebih suka dihukum ketimbang difoto dan disebarluaskan ke media sosial. "Masyarakat di Bandung lebih suka dihukum daripada diberi sanksi sosial," ujarnya.
BACA JUGA: Kalap! Pengunjung Babak Belur Dihajar Pemilik Warnet Pakai Ikat Pinggang
Ia juga mencontohkan pesan tentang larangan membuang sampah sembarangan. Meski ada sanksi dan denda, katanya, masyarakat tetap saja sembarangan dalam membuang sampah.
Akhirnya, ia memerintahkan aparat Pemkot Bandung memfoto orang yang membuang sampah sembarangan. Selanjutnya foto itu diunggah ke di media sosial. "Hasilnya tidak ada lagi yang buang sampah," ujar Emil.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Ini Selamat dari Terkaman Buaya, Tapi Kakinya...
Redaktur : Tim Redaksi