Beginilah JK Sentil Negara Islam yang Tak Perhatikan Pekerja

Kamis, 29 Oktober 2015 – 22:22 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi pembicara di Islamic Conference Labour Minister di Jakarta, Kamis (29/10). Foto: Natalia Laurens.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para menteri tenaga kerja yang tergabung dalam negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk memperhatikan semua tenaga kerja dari luar yang bekerja di negara-negara tersebut. 

Ini disampaikan JK, sapaan Jusuf Kalla, saat menjadi pembicara pada penyelenggaraan 3rd Islamic Conference Labour Minister atau Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja OKI di Jakarta, Kamis (29/10). 

BACA JUGA: Hati-Hati, Ekonom Ini Bilang Banyak Pemangsa Mau Melahap APBN 2016

Indonesia menjadi tuan rumah di perhelatan tersebut. Terkait ini, JK meminta semua negara memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja.

“Kita semua menyadari di banyak negara OKI budaya keselamatan belum menjadi prioritas utama. Karena itu kita harus kerja sama di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Ini upaya kita memajukan bangsa,” ujar JK.

BACA JUGA: Menko Rizal: Klaim RJ Lino Itu Bohong Besar

Menurut JK, pekerja imigran Indonesia kurang lebih 6 juta orang atau sekitar 75 persen bekerja di negara-negara OKI. Namun, tidak sedikit yang masih mengalami masalah dan menderita. 

Itu, bahkan, bukan hanya dialami pekerja dari Indonesia tapi juga tenaga kerja migran dari negara lain. 

BACA JUGA: Rizal Ramli Marah Besar saat Nama RJ Lino Disinggung

Karena itu, JK mengajak para menteri tenaga kerja tersebut membuat sistem perlindungan yang baik untuk para pekerja yang datang ke negara-negara OKI.

“Kita selalu pahami prinsip kerja, perburuhan dalam Islam di mana hadis Rasulullah sebutkan bayarlah gaji pekerjamu sebelum keringatnya kering, artinya agama Islam selalu memberikan pendekatan menjaga pekerja sebaik-baiknya, bagaimana gajinya, juga untuk kesejahteraannya. Itu lah yang menjadi prinsip yang harus dipahami oleh negara-negara OKI,” tegas JK.

JK mengaku prihatin karena pekerja di negara-negara OKI justru mencari kesejahteraan dan keselamatan di negara lain.
 
“Tentu merasa sangat sedih melihat pada saat kita melaksanakan hijrah Rasullullah, begitu banyak umat Islam dari berbagai negara ke Eropa untuk cari keselamatan. Karena itu kerja sama ini penting untuk menjaga keselamatan, stabilitas dan mengurangi konflik kita semua,” tandasnya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Wapres JK Menyikapi Ketika KMP Tolak RAPBN 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler