Beginilah Suasana di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Ingat Sapaan Ramah

Kamis, 12 September 2019 – 15:17 WIB
Suasana siswa dan guru sekolah yang mengunjungi monumen Cinta Sejati Habibie Ainun di Lapangan Makkasau, Kota Parepare, Sulsel, Kamis (12/09/2019). Foto: ANTARA/ Suriani Mappong

jpnn.com, PAREPARE - Warga Kota Parepare, Sulsel, merasa sangat kehilangan atas meninggalnya BJ Habibie. Di mata mereka, Habibie merupakan tokoh panutan bagi generasi penerus bangsa.

"Beliau dikenal orang yang berilmu namun hidup bersahaja dan tidak sombong. Setiap ke Parepare selalu menyempatkan diri mengunjungi eks rumahnya dan menyapa warga di sekitarnya," kenang salah seorang tokoh masyarakat Parepare H Bustaman Salim di sela kunjungannya di Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Papepare, Sulsel, Kamis (12/9).

BACA JUGA: Pemandangan di Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun, Sungguh Mengharukan

Dia mengatakan, kecintaannya kepada masyarakat di tanah kelahirannya ini dibuktikan dengan membantu Pemkot Parepare mendirikan Institut Teknologi Habibie (ITH) di Parepare.

Menurut dia, meski gedung ITH masih dalam tahap renovasi namun kader-kadernya sudah mulai dibina dengan memanfaatkan ruangan di lantai atas. "Semoga ke depan, lahir Habibie Habibie baru," ujarnya.

BACA JUGA: Komentar Eurico Gutteres tentang Sosok BJ Habibie

Hal senada dikemukakan Kepala Sekolah UPT SMK Negeri 3 Parepare Andi Raihana di monumen tersebut.

Menurut dia, sosok BJ Habibie yang lahir di Kota Parepare sangat dikagumi dan menjadi panutan karena keilmuan dan pribadinya yang tidak sombong.

BACA JUGA: Prestasi BJ Habibie di Batam, Mengubah Nol jadi Sejuta

"Beliau selalu ramah dan bersahaja, semua orang disapa kalau berkunjung ke Parepare," katanya.

Selain siswa dari berbagai sekolah datang ke monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun, juga mahasiswa di sekitar Parepare datang menyampaikan duka cita dan berdoa bersama.

Salah seorang di antaranya Uun Ulandari mahasiswa dari IAIN Parepare.

Dia mengatakan, generasi muda harus memanfaatkan waktunya sebaik mungkin menimba ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan bangsa dan negara seperti Habibie.

"Melalui kegigihan seperti yang dilakukan Pak Habibie, akan lahir banyak Habibie yang juga dikenal sebagai tokoh demokrasi," katanya.

Banyaknya kunjungan ke monumen Cinta Sejati Habibie Ainun dari pagi hingga sore, juga diiringi dengan bertambahnya karangan bunga dari institusi sekolah, instansi maupun masyarakat umum di lokasi itu.

Sementara di Universitas Parepare dan masjid raya di kota kelahiran Habibie menggelar salat gaib dan doa bersama untuk almarhum. (Suriani M/ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler