Beginilah Tampang Penduduk Inggris 10 Ribu Tahun Lalu

Kamis, 08 Februari 2018 – 17:35 WIB
Manusia pertama yang mendiami dataran Inggris sekitar 10 ribu tahun lalu. Foto: AFP

jpnn.com, LONDON - Sekelompok ilmuwan di London mengungkap temuan mengejutkan soal manusia pertama yang mendiami daratan Inggris. Berbeda dengan mayoritas populasi Inggris sekarang, manusia pertama ini berkulit gelap dan mata biru.

Seperti dilansir AFP, Kamis (8/2), orang ini dikenal sebagai Manusia Cheddar. Kerangkanya ditemukan pertama kali di sebuah gua pada tahun 1903. Manusia purba tersebut hidup kembali melalui analisis DNA.

BACA JUGA: Virus Flu Maut Serang AS dan Inggris, Sudah Ratusan Tewas

Dalam sebuah proyek gabungan antara Museum Sejarah Alam Inggris dan University College London, para ilmuwan mengebor lubang 2 mm ke dalam tengkorak dan mengambil bubuk tulang untuk dianalisis.

Temuan ini mengubah presepsi awal mereka yang menduga bahwa Manusia Cheddar ini memiliki mata coklat dan kulit yang terang.

BACA JUGA: Kabar Duka, Dolores Vokalis Cranberries Mendadak Tutup Usia

"Sangat mengejutkan bahwa manusia 10 ribu tahun lalu bisa memiliki kombinasi mata biru dengan kulit benar-benar gelap," kata seorang ilmuwan, Chris Stringer.

Stringer sendiri dalam dekade terakhir telah menganalisis tulang orang yang ditemukan di dalam gua. Suku Cheddar bermigrasi ke Inggris pada akhir Zaman Es terakhir.

BACA JUGA: Erdogan Pastikan Inggris Mendukung Resolusi Yerusalem

DNA-nya telah dikaitkan dengan individu yang ditemukan di zaman modern di Spanyol, Hungaria, dan Luksemburg.

Peneliti DNA manusia purba, Selina Brace mengatakan, lingkungan gua yang sejuk dan konstan membuat jenazah Manusia Cheddar tetap bagus.

Manusia Cheddar ini lalu dibuat dalam bentuk 3D lengkap dengan rambut hitam sebahunya.

Butuh waktu hampir tiga bulan untuk membangun model tersebut dengan menggunakan pemindai berteknologi tinggi yang telah dirancang untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Alfons Kennis yang membuat patung itu bersama saudaranya Adrie mengatakan, temuan DNA itu revolusioner.

"Ini adalah cerita tentang migrasi sepanjang sejarah," katanya dalam sebuah film dokumenter.

"Terkadang Anda harus pergi ke suatu tempat untuk melihat sesuatu. Kita semua adalah imigran," tambahnya. (ce1/iml/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Royal Wedding Pangeran Harry Bikin Para Hooligan Kesal


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler