jpnn.com - Amerika Serikat menjegal resolusi terkait Yerusalem dengan menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB. Keputusan tersebut langsung dikecam negara-negara anggota OKI yang mengusulkan resolusi tersebut.
Dari Kota Ankara, pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun menyesalkan veto AS.
BACA JUGA: AS Jegal Resolusi Yerusalem, Majelis Umum Harapan Terakhir
”Itu bukti bahwa AS tidak objektif.” Demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Turki seperti dilansir Reuters.
Kemarin Erdogan pun langsung mengontak PM Inggris Theresa May untuk meminta dukungan menjelang voting Majelis Umum PBB. Dan, seperti harapan Turki, May memberikan dukungan.
BACA JUGA: Gedung Putih Tuding Korut di Belakang Serangan Wannacry
Ibrahim Kalin, jubir Erdogan, menyebut voting dalam sidang Majelis Umum PBB nanti sebagai momen kebenaran. Dia optimistis resolusi yang dirancang Mesir tersebut bisa lolos.
”Semua negara, kecuali negara yang dipimpin Trump itu, satu suara soal Resolusi Yerusalem di DK PBB. Kini, waktunya Majelis Umum PBB beraksi,” ujarnya. Dalam sidang Majelis Umum PBB nanti, hak veto tidak berlaku. (hep/c7/any)
BACA JUGA: Amerika Dikeroyok 14 Negara Anggota DK PBB Soal Yerusalem
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percikan Api Bikin Bandara Tersibuk di Dunia Lumpuh 11 Jam
Redaktur & Reporter : Adil