JAKARTA - Kian maraknya transaksi efek via online membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menghapus lantai perdagangan (trading floor)Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Supandi menyatakan, penghapusan trading floor bertujuan mengefisienkan ruang lantai bursa yang sebagian besar tidak digunakan.
''Sebab, di antara 444 kursi yang ada, kurang dari 30 yang digunakan anggota bursa (AB)
BACA JUGA: Pesan 18 Tanker, Pertamina Siapkan USD 600 Juta
Sebab, pada dasarnya transaksi tidak perlu lewat floor lagi,'' katanyaOtoritas bursa dapat memanfaatkan ruang simulasi perdagangan untuk seremonial yang selama ini digelar di trading floor
BACA JUGA: Newmont Anggarkan Rp 370 M untuk CSR di NTB
Dia mencontohkan akhir dan awal tahun yang biasanya diramaikan pejabat negara''Sedangkan untuk menerapkan sistem perdagangan ganda seperti yang dilakukan di AS tidak memungkinkan karena butuh anggaran besar,'' tutur Supandi.
Direktur Utama BEI Ito Warsito menyatakan, revitalisasi lantai perdagangan memakan biaya Rp 20 miliar-Rp 30 miliar
BACA JUGA: Permata Bank Syariah Salurkan Zakat Rp 1,1 M
Rapat umum pemegang saham (RUPS) pada awal tahun telah menyetujui dana untuk keperluan tersebut senilai Rp 15 miliar.Ke depan, semua transaksi di bursa akan diproses melalui remote trading (perdagangan jarak jauh)Hal itu sudah diwajibkan bagi semua AB, mengingat akan diberlakukannya single investor identity (SID)(luq/c13/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Carrefour Tekan Konsumsi Energi
Redaktur : Tim Redaksi