Bekali Para Taruna TNI, Bu Mega Singgung Proxy War dan Penjual Bangsa

Jumat, 21 Juli 2017 – 19:59 WIB
Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam pembekalan kepada para taruna dan taruni di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7). Foto: Dery Ridwansah/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri memberikan pembekalan kepada 437 calon taruna dan taruni TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7). Dalam pembekalan yang digelar di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Megawati mengingatkan para perwira remaja itu untuk memahami proxy war.

Megawati mengatakan, perkembangan teknologi membuat ancaman perang modern kian nyata. Menurutnya, perkembangan modern telah menyeret negara-negara pada suatu kondisi peperangan yang tidak kasat mata atau proxy war.

BACA JUGA: Polantas Dipukul Oknum TNI Hingga Bibir Terluka, Akhirnya…Alhamdulillah

“Perang modern ini adalah sebuah ujian berat, tidak hanya bagi TNI, tetapi juga terhadap seluruh elemen bangsa. Kita menghadapi kejahatan keuangan internasional, perdagangan manusia, peredaran narkotika, serta terorisme yang melibatkan lintas negara,” ujarnya.

Di acara yang juga dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu Megawati menjelaskan, Indonesia sedang menghadapi ancaman dari luar. Bentuknya adalah kejahatan keuangan internasional, perdagangan manusia, peredaran narkotika, serta terorisme yang melibatkan lintas negara.

BACA JUGA: Oknum TNI tak Pakai Helm Dihentikan Polantas, Buuk! Bibir Terluka

Ketua umum PDI Perjuangan itu menegaskan, ancaman dari luar itu punya tujuan sama, yakni memecah belah bangsa, dan menguasai Indonesia yang kaya sumber daya alam. “Mereka, kepentingan asing yang berkolaborasi dengan para penjual bangsa akan terus memperlemah kedaulatan politik, ekonomi, dan sistem sosial kita,” tegasnya.

Untuk menghadapi ancaman proxy war, sambung Megawati, tidak cukup hanya mengandalkan TNI yang memiliki alat utama sistem persenjataan (slutsista) modern. Sebab, yang penting adalah komitmen seluruh rakyat.

BACA JUGA: PDIP Wajib Pilih Paket A di RUU Pemilu

“Sebab senjata modern bukanlah hal utama. Dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa, kita bisa membuktikan, bahwa senjata yang sehebat-hebatnya adalah semangat, elan perjuangan dan komitmen total bagi bangsa dan negara Indonesia,” sebutnya.

Megawati lantas mengutip pesan Bung Karno saat meresmikan Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) pada 20 Mei 1965. Yakni pesan Proklamator RI itu tentang perastuan rakyat sebagai kekuatan hebat.

“Asal semangat berkobar dan bersatu, kita bisa menundukkan musuh paling hebat sekalipun. Persatuan rakyat adalah senjata yang sehebat-hebatnya,” ujar Megawati mengutip pesan ayahnya.

Selain Panglima TNI Jenderal Gator Nurmantyo, terlihat pula Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto‎ yang hadir pada pembekalan itu.

Sedangkan Megawati didampingi oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, serta Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin.(elf/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setnov Disangka Korupsi e-KTP, Beginilah Harapan Sekjen PDIP


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler