jpnn.com, BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, akan 'menyulap' bekas Gedung DPRD menjadi galeri dan perpustakaan modern.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Bogor Agung Prihanto mengatakan, diubahnya bekas Gedung DPRD bukan tanpa alasan. Pasalnya, kondisi perpustakaan yang berada di GOR Pajajaran sudah tidak lagi representatif.
BACA JUGA: Kota Bogor Bakal Ada Jalur Trem
"Ruangan membacanya kecil dan tidak ada halaman. Makanya eks gedung dewan mau dijadikan perpustakaan dan galeri sebagai wujud Bogor Kota Cerdas," ujarnya.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan konsep galeri dan perpustakaan akan kental dengan kekhasan Kota Bogor. Yakni diperbanyak warna hijau dan motif batik Bogor pada dinding-dindingnya.
BACA JUGA: Kepala BKP Kementan Ajak Wali Kota Bogor Promosikan TTIC
Pada galeri, akan dipajang foto atau lukisan Bogor Masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Serta akan disediakan layar video dengan konten yang menarik.
"Ini biar pengunjung tidak bosan di perpustakaan, karena banyak juga orang yang tertarik dengan sejarah namun tetap kami ke depankan teknologinya melalui tayangan video," imbuhnya.
Sedangkan pada konsep perpustakaan, lanjutnya, tidak hanya menyediakan meja dan kursi saja, tetapi juga ada bagian-bagian yang menjadikan perpustakaan terlihat santai.
Tak sampai di situ, Pemkot Bogor menyediakan ruang bermain anak, command center, ruang laktasi, ruang Komunitas, ruang disabilitas, dan yang paling kekinian, yakni adanya coffee shop di dalam perpustakaan.
"Kami buat perpustakaan dengan semenarik mungkin karena Pemerintah harus bisa menyesuaikan dengan keinginan jaman, cocok untuk semua usia, anak-anak, remaja, anak sekolah, mahasiswa, pegawai dan orangtua," imbuhnya.
Ia menegaskan, dalam revitalisasi ini, pihaknya tidak membangun baru, melainkan melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. Pasalnya, pembangunan galeri dan perpustakaan masuk dalam bagian konsep penataan Balai Kota Bogor, yakni desain gedung dan parkir terintegrasi Balai Kota.
"Insyaallah akan dibangun tahun depan karena sekarang masih terhambat kekurangan anggaran. Diperkirakan mencapai Rp 24 Miliar lebih dari sebelumnya hitungan kasar Rp 15 miliar," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti