jpnn.com, BANJARMASIN - M Safrudin alias Amat, 19, tega memenggal kepala temannya sendiri, Rahmadi, lantaran sakit sakit. Pengakuan Amat, dia sering dirundung (bully) oleh korban.
Namun apakah benar motif pembunuhan berencana itu dilakukan M Safrudin alias Amat karena masalah sesepele sering dirundung oleh Rahmadi?
BACA JUGA: Kronologis Usain Gorok Leher Tetangga, Sadis!
Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) mencoba menelusuri keseharian Amat dan Rahmadi. Beberapa orang yang diwawancarai mengatakan mereka telah berteman karib sejak lama.
Mereka sama-sama pernah menjadi karyawan di bagian gudang salah satu perusahaan Ritel. Secara bersamaan mereka mengundurkan diri (resign) dan mencari tempat kerja baru. Setelah itu, mereka juga tinggal satu kos. Nah semenjak itu mereka masing-masing mencari pekerjaan.
BACA JUGA: Kronologis Amat Bunuh Teman, Kepala Dibungkus Plastik
Kepala Desa Tatah Layap, Iswan mengaku tak percaya mayat yang ditemukan di semak-semak di kawasan Gubernur Syarkawi desa Lokbaintan Dalam Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar, itu adalah mantan muridnya di Madrasah Aliyah (MA) Darul Imad.
“Saya kenal korban, dia murid saya sewaktu di MA Darul Imad. Selain kades saya juga ngajar di sana, dia saya kenal anak yang berakhlak dan beradab,” ucapnya membuka cerita.
BACA JUGA: Gara-Gara Rp 250 Ribu, Usain Gorok Leher Tetangga
Iswan mengaku tak percaya hanya karena sering dirundung membuat Amat membunuh Rahmadi.
“Saya tak percaya jika karena dendam itu. Saya tahu korban saat dia sekolah dulu, dia orangnya pelit ngomongnya dan tidak suka banyak bicara. Saya juga tak pernah dengar kabar dia bermasalah dengan teman-temannya,” katanya.
Sosok Rahmadi dikenal aktif berorganisasi seperti kepengurusan OSIS dan kegiatan pramuka.
“Hobi yang menonjol tidak ada, tetapi saya tahu dia pernah menjadi Ketua OSIS dan ketua kelas. Dan dia memimpin itu atas pilihan siswa lain,” cerita Iswan yang juga menjabat Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan.
Selama sekolah di MA Darul Imad, Rahmadi sering curhat tentang rencana hendak masuk kuliah.
“Saya sering ngobrol dengan dia saat kelas 3 MA. Dia bilang sama saya pengin kuliah sambil bekerja, dan saya berikan motivasi,” tutur Iswan.
Menurut Iswan, ayah Rahmadi setelah menerima kabar dari kepolisian langsung mendatangi kamar jenazah RSUD Ulin, untuk melakukan identifikasi.
“Ayahnya kenal itu Rahmadi, ada tanda luka bekas kecelakaan di bahu kiri dan kaki,” tambahnya.
Tak berbeda dengan Iswan, Hanafi tetangga Rahmadi mengatakan korban adalah anak yang pendiam dan jauh berbeda dengan anak-anak jaman sekarang yang mudah terjerumus dengan dunia obat-obatan.
“Saya tahu dia tak pernah seperti remaja sekarang yang doyan mengkonsumsi pil Jin. Tanyakan saja, dari satu RT hingga Desa Tatah Layap lain, tentang korban ini saya jamin dia memang anak baik,” katanya.
BACA JUGA: Kronologis Amat Bunuh Teman, Kepala Dibungkus Plastik
Rahmadi sendiri sebelum menemui ajal sempat salat Isya dan membersihkan musala yang akan dipakai mengadakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa (21/11).
“Jika dia berada dirumah pasti pergi salat ke musala jika waktu salat sampai,” ujarnya. (lan/ay/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemandu Lagu Iin Tewas Dengan Sekali Hantam Palu di Kepala
Redaktur & Reporter : Soetomo