jpnn.com, BANJARMASIN - M Safrudin alias Amat, 19, tega memenggal kepala temannya sendiri, Rahmadi. Amat merencanakan pembunuhannya dengan mendetail. Dia menghubungi dan berpura-pura mengajak Rahmadi untuk melamar kerja di Palangkaraya.
Agar temannya itu tertarik, dia menyebutkan penghasilan yang bakal diterima setiap bulannya dalam pekerjaan itu. Angkanya sampai Rp7 juta.
BACA JUGA: Gara-Gara Rp 250 Ribu, Usain Gorok Leher Tetangga
Mendengar gaji yang menggiurkan, Rahmadi tertarik. Mereka lantas janji bertemu di suatu tempat. Amat kemudian menitipkan motornya dan menumpang sepeda motor Rahmadi.
Keduanya pun kemudian berangkat siang hari. Tapi di tengah perjalanan, Amat meminta Rahmadi untuk berhenti sejenak. Dia beralasan ingin buang air kecil. Lokasi itu berada di pinggir Jalan Gubernur Syarkawi, Desa Lok Baintan Dalam RT 02 Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalsel.
BACA JUGA: Pemandu Lagu Iin Tewas Dengan Sekali Hantam Palu di Kepala
Di dalam semak-semak itu, Amat memanggil Rahmadi untuk menemaninya. Mendadak, Rahmadi sendiri juga ingin buang air kecil. Saat dia berjalan ke dalam, handphonenya terjatuh.
Saat hendak memungut itulah, Amat menarik senjata tajam dari balik bajunya dan mengayunkannya ke kepala korban.
BACA JUGA: Kode GAP Sempat Ditolak Istri NH untuk Habisi Nyawa Dufi
Itulah kronologi yang disampaikan Kapolda Kalsel Inspektur Jenderal Polisi Yazid Fanani dalam keterangan persnya, Kamis (22/11). Ekspose kasus ini menyingkap misteri penemuan mayat tanpa kepala di Sesa Lok Baintan. Kasus ini sempat menggegerkan publik Kalsel.
Apa motif Amat menghabisi Rahmadi? Ternyata Amat selama ini telah memendam sakit hatinya. Dia terus menerus dirundung (bully) oleh Rahmadi. Dalam beberapa kesempatan dia dipanggil (maaf) tai. Akumulasi sakit hati inilah yang membuat Amat tega membunuh temannya dengan sadis.
Yazid yang didampingi Direktur Kriminal Umum Polda Kalsel, Komisaris Besar Polisi Sofian Hidayat melanjutkan, setelah tebasan pertama, Rahmadi tersungkur ke tanah. Tak puas dengan tebasan pertama, pelaku kembali mengarahkan senjata tajamnya ke leher korban hingga kepalanya terpenggal.
“Kepalanya dibungkus dengan plastik dan dimasukan ke dalam tas, lalu dibawa dan dibuang di bawah Jembatan Barito,” ujarnya.
Berikutnya, Amat memikirkan pelarian. Supaya jejaknya tak dapat dicari petugas, Amat berusaha lari menuju Kabupaten Tanah Laut (Tala). Namun setelah warga geger dengan temuan jasad korban, tim gabungan Resmob Polda Kalsel, Jatanras Polres Banjar dan Polsek Sungai Tabuk, melakukan penyelidikan.
Dengan berbekal peralatan yang dimiliki serta keterangan dari para saksi, polisi menemukan titik terang kasus ini dan mulai mengejar Amat.
“Setelah mendapat informasi kita langsung melakukan penyelidikan sampai Kamis 22 November sekira pukul 00.50 Wita kita berhasil meringkus pelaku di rumah kos yang berada di Gang 55 Desa Bentok kecamatan Bati-bati, Tala,” ucap Yazid.
Dari penangkapan itu, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa, satu unit sepeda motor merek Yamaha V Xion milik Rahmadi, satu unit sepeda motor merek Yamaha Jupiter MX warna Biru milik Amat, satu unit Hp dan satu dompet milik Rahmadio dan satu pegangan parang terbuat dari kayu yang dipakai untuk membunuh. Juga beberapa barang bukti pakaian Rahmadi.
Perbuatan pelaku yang sudah dengan sengaja menghabisi nyawa korban secara berencana akan dikenakan hukuman berat. “Kita kenakan pasal 340 tentang pembunuhan berencana,” tutup Yazid. (gmp/by/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelanggan Karaoke yang Titipkan Uang Tip Regina Dicari
Redaktur & Reporter : Soetomo