Bekerja Pagi ke Pagi, Setiap Hari Disiksa, Tak Pernah Digaji

Selasa, 26 April 2016 – 19:25 WIB
Ilustrasi pelaku sudah ditahan. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - SUNGAIPAKNING - Maria Imelda, 21, korban penyiksaan di Sungai Pakning, Riau membeberkan semua perlakukan kasar sang majikannya. Selama jadi pembantu di rumah Herman alias Tong Lee dan Wati alias Bian, ia tidak pernah merasakan bahagia sekalipun.

Selain dipaksa mandi 12 kali dalam sehari, leher Maria, juga dicekik sambil diseret hingga kamar mandi. Akibatnya, tubuh maria mengalami memar dan lebam sampai terguling di dalam kamar mandi.

BACA JUGA: Groundbreaking Pengembangan Bandara Silangit Dimulai

Sedangkan Wati majikan perempuan ikut-ikutan pula menyiksa dengan berkali–kali menyiram kaki Maria dengan air pixel (air keras pembersih lantai, red) yang berbahaya terhadap kulit.

“Saya sudah menjerit dan menangis minta tolong, tapi kedua majikan saya tidak peduli malah semakin kuat menyiksa. Ini bukan kali pertama pak, saya berkali-kali disiksa.

BACA JUGA: Sadis, PRT Disiksa Pakai Air Keras Kini Tak Bisa Berdiri

PRT disirami air pembersih lantai oleh majikan akhirnya di rawat di Puskesmas Kecamatan Bukitbatu. Foto: Pekanbarumx/JPG

BACA JUGA: Pelabuhan Bungkutoko Siap Diresmikan

“Bahkan saya disuruh mandi sampai 12 kali dalam satu hari mereka beralasan takut rumahnya kotor,” lanjut Maria yang mengaku disalurkan salah satu yayasan pembantu rumah tangga dari NTT ke Sungai Pakning.

Lebih parahnya lagi Maria mengaku tidak pernah digaji selama bekerja di rumah pasangan Herman dan Wati. Padahal awalnya warga keturunan Tionghoa ini menjanjikan gaji Rp 2,5 juta kepada Maria. 

Namun Maria mengaku tidak pernah mendapatkan haknya malah setiap hari mendapat siksaan dan kerja paksa.

“Saya dipaksa bekerja dari pagi hingga tengah malam, bahkan pernah dipaksa membersihkan rumah dari pagi hingga pagi, tapi selama lima bulan saya bekerja, mereka tidak pernah membayar gaji saya,” ungkap Maria meratapi nasibnya.

Kapolsek Bukit Batu Kompol Sugeng dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kekerasan terhadap pembantu rumah tangga tersebut di Sungai Pakning.

“Benar kita sudah menerima laporan dari warga tentang adanya kekerasan terhadap salah seorang pembantu rumah tangga di desa Sungai Selari. kedua majikannya kita amankan di Mapolsek untuk diproses lebih lanjut,” tutur Sugeng.(pmn/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Sampai Kapan Pertahankan Bu Rini?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler