jpnn.com, YOGYAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menunjukan komitmennya dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital dengan menggelar Bekraf Developer Day keenam di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta akhir pekan kemarin.
Sebanyak 1.200 peserta antusias menghadiri talkshow dan sharing session dengan para pakar dan pelaku industri kreatif digital.
BACA JUGA: UNDP dan Citi Foundation Dukung Kaum Muda untuk Berwirausaha
Bekraf Developer Day (BDD) diadakan untuk menjembatani para developer dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya di bidang subsektor aplikasi, game, dan web serta internet of things (IoT).
Hal ini sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya banyak startup yang berkualitas di Yogya dan sekitarnya.
BACA JUGA: Bekraf Fasilitasi Pelaku Seni Tampil di OzAsia Festival 2018
“Yogyakarta adalah tempat yang ideal untuk mendirikan startup. Hal ini terlihat dari banyaknya talenta di bidang kreatif digital serta tersedianya ekosistem pendukung yang memadai bagi tumbuhnya startup digital seperti pusat kreatif, coworking space serta inkubator dan akselerator," kata Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari.
Menurut Hari, Bekraf terus berupaya mempertemukan para developer startup dengan platform teknologi digital seperti Dicoding, Google, Samsung, IBM, Microsoft, Alcatel, LINE, Lintasarta, Tokopedia dan Go-Jek. "Salah satu hasil BDD ini adalah lahirnya para talenta berbakat dari Local Challenge,” imbuhnya.
BACA JUGA: Mengenal Blockchain, Sektor Ekonomi Digital yang Berkembang
Komunitas developer dan pelaku bisnis digital Jogja seperti GameLan, Creacle Studio, Qajoo Studio, Hicca Studio, Kulina dan Niji telah lebih dulu berkontribusi positif bagi masyarakat lokal. Selain itu tersedianya fasilitas seperti Jogja Digital Valley (JDV) dan Digital Innovation Lounge (DILo) Jogja juga membuat munculnya bibit-bibit baru para developer di bidang aplikasi dan game.
"Ekosistem ekonomi digital seperti inilah yang perlu didukung secara konsisten dan berkesinambungan," ujar Hari.
Yogyakarta merupakan kota keenam penyelenggaraan BDD 2018 dengan menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan expert industri kreatif digital Tanah Air, di antaranya Senior Software Engineer - Go-Jek Indonesia (Go-Pay Division), Deny Prasetyo; Android Developer at LOKÉT - GO-JEK Group, Danviero Yuzwan; CEO - Educa Studio, Najib Abdillah; CEO Wisageni Studio, Rudy Sumarso.
Kemudian Educa Studio & GameLab Indonesia, Andi Taru; Cloud and Enterprise Business Group Lead - Microsoft, Yos Vincenzo; CEO – Arsanesia, Intel Game Innovator, AGI, Ihwan Adam Ardisasmita; CEO, Game Designer at Creacle Studio, Gathot Fajar; Managing Director – Radya Labs Teknologi, Puja Pramudya.
Ada juga Programmer – Universitas Negeri Yogyakarta, Soesapto Joeni Hantoro; Co-Founder CTO at Qiscus, Evan Purnama; dan COO – Skyshi Digital Indonesia, Rizqinova Putra Muliawan.
Seperti halnya BDD Batam, Jayapura, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan, BDD Yogyakarta 2018 juga menggandeng Dicoding Indonesia untuk menyelenggarakan event ini yang didukung Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior, dan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya di Indonesia. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saran Bekraf untuk Pelaku Usaha Startup
Redaktur : Tim Redaksi