Bela Anies Baswedan, Rocky Gerung: Presiden Bikin Publik Ngeri, Beri Sinyal Palsu

Sabtu, 19 September 2020 – 12:47 WIB
Tangkapan layar video Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: ANTARA/Livia Kristianti

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Filsuf Rocky Gerung optimistis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menurunkan kasus COVID-19 dalam dua pekan.

Dengan catatan, Anies diberikan kewenangan penuh untuk mengambil kebijakan dan tidak dikeroyok para pembantu Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Presiden PKS vs Mahfud MD, Ruhut Sitompul Bicara soal Sang Jenderal

"Saya yakin Anies Baswedan bisa turunkan COVID-19 dalam dua pekan kalau proposal kebijakan yang disodorkannya kemarin (kembali ke PSBB awal) disetujui presiden," kata Rocky dalam kanal YouTube miliknya.

Dia menambahkan, Anies juga bisa menahan laju resesi dalam dua pekan sesuai target Jokowi kepada para pembantunya.

BACA JUGA: Rocky Gerung Tuding Istana Bernafsu Matikan Anies ketimbang Tangani COVID-19

Sebab, Anies punya skala prioritas yaitu mengendalikan laju COVID-19 dan efeknya nanti berimbas pada ekonomi.

Strategi Anies ini, lanjutnya, berbeda dengan Jokowi karena menerima informasi dari pembantunya bahwa ekonomi masih bertumbuh.

BACA JUGA: Bicara Peluang Anies Capres 2024, Ruhut Sitompul: Dia Mesti Siap Kalau Enggak Ada Partai yang Mendukung

Padahal faktanya resesi sudah di depan mata. Akhirnya kebijakan Jokowi tidak fokus, sering berubah-ubah, dan tidak tahu mana yang harus didahulukan.

"Di awal kita menangkap sinyalemen bahwa presiden mengerti karena itu dia ingin ekonomi ditunda. Sekarang tiba-tiba presiden tidak mau terjadi resesi. Loh, konsekuensi menunda ekonomi adalah resesi. Itu adalah pil pahit tetapi mesti kita telan. Masalahnya presiden tidak mau dan itu persoalannya," bebernya.

Dia membeberkan, ketika Anies ingin memberlakukan PSBB kembali ke awal karena mematuhi anjuran presiden yang meminta utamakan kesehatan masyarakat.

Namun, tiba-tiba Anies dikeroyok para menteri karena kebijakan tersebut dinilai memengaruhi ekonomi.

Kemudian, kata Rocky, presiden memberikan mandat kepada Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk mengawasi 9 daerah dalam penanganan COVID-19. Presiden juga minta dalam dua pekan laju resesi ditekan dan angka kasus COVID-19 harus turun. 

"Kebijakan presiden ini bikin publik ngeri karena presiden memberi sinyal palsu. Kalau ingin berempati rakyat, ya dia harus masuk dalam psikologi rakyat, kembangkan solidaritas bersama," ucapnya.

"Okelah resesi mau dihentikan, ekonomi mau ditumbuhkan tetapi dengan cara apa? UMKM? Sumber ekonomi kan konsumsi. Kalau perusahaan besar berhenti karena supply chain global berhenti mau gimana?," sambung Rocky. (esy/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler