Bela Palestina, Rifqinizamy Ingatkan Perjuangan Bung Karno

Kamis, 20 Mei 2021 – 12:40 WIB
Aliansi Mahasiswa Islam Jakarta menggelar aksi dukungan untuk Palestina di depan Kantor Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Rabu (12/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Agresi Israel ke wilayah Palestina, khususnya di Masjidilaqsa yang menelan korban jiwa beberapa waktu lalu, mengundang reaksi banyak pihak, termasuk tokoh-tokoh politik tanah air.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rifqinizamy Karsayuda menegaskan masalah Palestina dan Israel adalah bagian dari sejarah panjang keberpihakan Indonesia pada kemerdekaan Palestina. Itu telah dilakukan Soekarno (Bung Karno) dan para pendiri bangsa lain, sejak awal kemerdekaan.

BACA JUGA: Mesir dan Prancis Dorong Gencatan Senjata di Palestina

"Bung Karno tahun 1966 tegas menyatakan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka sepanjang itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajah Israel," kata Rifqi dalam pesan elektroniknya kepada jpnn.com, Rabu (19/5).

Legislator dapil Kalimantan Selatan I ini juga mengutip fakta sejarah, bahwa sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina memberikan dukungan nyatanya bagi kemerdekaan RI.

BACA JUGA: Gempa Guncang Kabupaten Bandung, Begini Analisis BMKG

Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, Mufti Besar Palestina, pada 6 September 1944 melakukan orasi yang diikuti massa di jalanan Palestina untuk memberikan dukungan terbuka bagi kemerdekaan Indonesia.

"Ini jauh sebelum dukungan negara-negara lain, yang datang pascaProklamasi 17 Agustus 1945," ungkap Anggota Komisi II DPR RI ini.

Karenanya, menurut Rifqi, urusan Palestina dan Israel adalah bagian dari sejarah perlawanan Indonesia bagi penjajahan di atas dunia. Ini juga menegaskan sikap politik Indonesia yang bebas aktif.

Dia memaparkan, Bung Karno saat Konferensi Asia Afrika di Bandung mengundang Mufti Besar Palestina, walau belum menjadi negara merdeka kala itu.

Di pihak lain, Bung Karno tidak mengundang Israel. Bahkan beberapa kali surat resmi dari Pemerintah Israel ke Presiden Soekarno untuk membuka perwakilan diplomatiknya di Indonesia, tidak pernah ditanggapi Bung Karno kala itu.

Rifqi mengimbau kepada seluruh elit bangsa dan masyarakat Indonesia pada umumnya, terutama para pengagum dan pengikut ajaran Bung Karno (Soekarnois) untuk tidak ahistoris akan hal ini.

Dia mengajak menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki Indonesia untuk menyelesaikan konflik tak berkesudahan ini.

"Ini momentum kita sebagai bangsa besar untuk menjadi motor penyelesaian konflik Palestina-Israel," ujarnya. 

Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani, katanya, telah menegaskan sikap mengutuk agresi itu, sekaligus akan aktif mengajak bangsa-bangsa di dunia menyelesaikan konflik ini.

Dia mengapresiasi dukungan publik yang amat luas agar Bangsa Palestina tidak lagi dijajah.

"Kita harus memahami situasi kebatinan rakyat Indonesia atas situasi di Paleatina, sebagaimana yang telah lama Bung Karno ajarkan dan perlihatkan kepada kita dalam sejarah bangsa ini," kata Rifqi. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler