jpnn.com, JAKARTA - Kisah perjuangan Soekarno atau akrab disebut Bung Karno diharapkan bisa menjadi inspirasi generasi muda termasuk kader-kader Banteng Muda Indonesia (BMI).
Bung Karno sejak muda telah hadir sebagai pemimpin pejuang, pemimpin visioner.
BACA JUGA: Tak Banyak Bangsa yang Seberuntung Indonesia yang Miliki Bung Karno
“Visi kepemimpinan Bung Karno karena tradisi intelektual dengan membaca buku, dan berdialektika dalam alam pikir serta membumikan pemikirannya sesuai dengan kondisi rakyat Indonesia,” ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat pelantikan pengurus DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi DKI Jakarta di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Jumat (12/8) malam.
Hasto mengatakan Bung Karno berjuang sejak usia masih sangat muda.
BACA JUGA: Geopolitik Bung Karno Berbasiskan Intelektual, Pemuda Harus Berprestasi di Segala Bidang
"Pada usia 26 tahun sudah mendirikan PNI dan menyampaikan gagasan-gagasan yang sangat visioner yang melihat bagaimana peradaban dunia saat itu diwarnai pertarungan ideologi: nasionalisme, komunisme/marxisme, liberalisme/kapitalisme," beber Hasto.
Dia mengajak generasi muda menjadikan Bung Karno sebagai the way of visionary leader, dengan membaca seluruh buku Bung Karno dari usia muda.
BACA JUGA: Senyum Bu Mega Merekah Berfoto dengan Lukisan Bung Karno Ditemani Puan dan Jokowi, Lihat
"Karena kepemimpinan Bung Karno dibangun dari tradisi intelektual yang luar biasa yang dilakukan dengan membaca buku. Soekarno tidak sekadar membaca, beliau memberikan kritik atas pemikiran para tokoh saat itu. Bahkan dalam ruang yang sangat sempit ketika dipenjara di Banceuy melakukan dialog secara kritis dalam alam pikir, dan mampu menuliskan pledoi yang dikenal dengan judul Indonesia Menggugat,” lanjut Hasto.
Menurut doktor ilmu pertahanan itu, tradisi intelektual memberi arah untuk menuju ke masa depan.
Dia mengatakan BMI harus punya imajinasi Indonesia 2045 dan mulai memikirkan hal-hal apa yang memengaruhi bangsa Indonesia dan dunia nanti di masa depan.
"Tanpa membaca buku dan diskusi kritis, anda tak punya imajinasi kolektif tentang bangsa, tentang apa yang akan dicapai bangsa ini bagi masa depan. Soekarno mengingatkan untuk tidak takut bermimpi. Jadi anak muda harus berani bermimpi," ucap Hasto menyemangati BMI.
Hasto mengajak kader muda untuk berjuang dengan imajinasi, dengan tindakan strategis hingga mengajak anak muda melakukan perubahan.
Pria asal Yogyakarta itu meminta BMI harus punya daya imajinasi. Menghadirkan wajah pemuda partai dengan daya kreativitasnya, mempunyai daya kritis dan menguasai ilmu pengetahuan.
Hasto menyebut Bung Karno muda hadir sebagai sosok pemimpin visioner yang berjuang bagi kepentingan kolektif bangsanya.
"Maka BMI dengan usia muda, anda harus berimajinasi memahami seluruh nilai-nilai perjuangan Bung Karno karena kesempatan ini dapat dipegang oleh BMI karena usia anda masih muda. Masih terbuka ruang yang begitu besar untuk menjadi Bung Karno yang baru," sambung Hasto.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya dan Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI) Mochamad Herviano Widyatama, Sekjen Patria P. Gintings bersama jajaran pengurusnya mengikuti prosesi acara.
Dalam kesempatan itu, Anta Ginting dan Sekretaris Mohammad Raihan Ally dilantik menjadi Ketua dan Sekretaris BMI DKI Jakarta.
Di tempat yang sama, Vino saapan akrab Ketua Umum BMI mengatakan Jakarta merupakan pusat metropolitan, pusat keanekaragaman dan kebhinnekaan.
"Mari sebar kebaikan dimulai dari hal kecil. Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan selalu mengingatkan politik tidak hanya hanya kontestasi dan kekuasaan tapi bermanfaat untuk sekeling misalnya dengan merawat lingkungan masing-masing," kata Vino.
Oleh karena itu, Vino mengajak pengurus baru bisa memberi warna di DKI Jakarta dengan berbuat kebaikan khususnya membantu kaum muda di DKI agar bisa bangkit dari dampak pandemi covid-19.
Sementara itu, Anta Ginting menyebut BMI DKI Jakarta siap mengemban amanah.
"Ini tanggung jawab untuk tancap dan tetap lurus untuk menghadapi tahun politik dan memenangkan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024," kata Anta dalam pidato perdananya usai dilantik. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia