Belajar dari PON XX Papua, Pemerintah Siapkan Strategi untuk Ajang Besar Lainnya

Selasa, 12 Oktober 2021 – 14:07 WIB
Ilustrasi - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan evaluasi PON XX Papua 2021 akan menjadi dasar pengaturan protokol kesehatan pada penyelenggaraan ajang besar lainnya.

"Dalam pelaksanaan PON yang masih berlangsung ini, tidak terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan selama acara digelar," kata Luhut, Senin (11/10).

BACA JUGA: Cabor Tinju PON Papua Gelar 17 Laga Final, DKI Jakarta dan NTB Siap Mendulang Medali

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah total kasus konfirmasi Covid-19 di PON XX Papua sejak awal pelaksanaannya hingga 10 Oktober 2021, yaitu sebanyak 83 kasus atau 0,84 persen dari total atlet, official, pelatih, wasit, wartawan, panitia dan sebagainya yang berjumlah 10.066 orang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan positivity rate sebesar 1,5 persen dari jumlah orang yang dites dan tersebar di 16 dari 37 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.

BACA JUGA: Intip Pesona 4 Venue Pertandingan PON XX Papua yang Memukau

Peserta yang terpapar, lanjut Budi, berasal dari 20 provinsi, di mana penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di PON XX Papua ialah peserta dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, dan Jambi.

"Hasil pengamatan kami, terjadinya penularan ini kemungkinan besar disebabkan di tempat penginapan karena memang satu kamar ditempati oleh sekitar empat orang atlet. termasuk pada saat makan," tutur pria yang akrab disapa BGS itu.

BACA JUGA: Menilik Persaingan Basket 3x3 PON Papua 2021, Siapa Bakal Juara?

Dengan begitu, pemerintah menetapkan beberapa hal untuk standar protokol kesehatan dalam pengadaan acara-acara besar.

Menkes Budi menyebutkan pihaknya akan memastikan Satgas Penanganan Covid-19 di masing-masing acara memiliki wewenang untuk bisa menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian, semua asrama harus dipastikan jaraknya diperhatikan, baik pada saat tidur maupun saat makan bersama.

Selanjutnya, pemeriksaan PCR akan dilakukan secara rutin dan acak bagi para peserta di masa berlangsungnya kompetisi sehingga proses identifikasinya bisa lebih cepat.

"Terakhir, memang ruang isolasi atau tempat karantina isolasi terpusatnya harus siap sehingga kalau ada yang kena bisa langsung ditaruh di sana atau orang yang mau pulang kemudian dites positif juga bisa ditaruh ke sana," pungkas Budi Gunadi Sadikin. (mcr9/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler