Belajar Setir Mobil, Lindas 4 Anak

Senin, 09 Maret 2015 – 05:55 WIB

jpnn.com - KEDIRI - Musripun, 32, warga Desa Badal, Kecamatan Ngadiluwih benar-benar sembrono. Belum bisa mengendarai mobil, bukannya belajar menyetir di tanah lapang, Musripun justru mengendarai mobil ke jalanan layaknya sopir yang sudah lihai.

Akibatnya, mobil rental merek Toyota Avanza silver bernopol W 1754 RM yang dikendarai Musripun bersama Imam Sundari, 40, kakaknya yang mengajari menyetir, menabrak gerombolan anak kecil yang asyik mengisi liburan dengan bersepeda di kampung. Peristiwa itu terjadi kemarin (8/3) pukul 10.30 di jalan kampung Desa Badal, Kecamatan Ngadiluwih.

BACA JUGA: Gencarkan Penggeledahan dan Razia Jalanan untuk Atasi Pembegalan

Kanit Sabara Aiptu Wagimin menyatakan, korban kecelakaan tersebut berjumlah empat anak yang masih kelas I SD. Mereka adalah Aura Rahma, 7; Sayidan Nur Madina, 7; Nabila, 7; dan Saura Salfa Safira, 7, warga Dusun Terate, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih.

Di antara empat korban tersebut, yang terluka paling parah adalah Aura Rahma. Dia mengalami patah kaki di bagian kiri dan tangan kanannya. Rahangnya pun retak.

BACA JUGA: Asyik Nelepon di Atas Rel, Suharto Tewas Tersambar Kereta

Sementara itu, Madina terluka lecet di dua tanganya dan Salfa menderita luka robek di telapak kakinya. ''Hanya Nabila yang tidak mengalami luka serius. Dia mengalami trauma saja,'' jelas Wagimin.

Berdasar keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Kediri, kejadian tersebut bermula ketika Musripun meminta kakaknya untuk mengajarinya mengendarai mobil. Sekitar pukul 10.00, dia mulai berkeliling kampung untuk belajar mobil. Ketika sampai di dekat pondok pesantren Al-Mubtadi-in Desa Badal, mobil yang dikendarai Musripun awalnya berjalan dengan kecepatan sedang dari barat.

BACA JUGA: Penonton Video Mesum Pelajar Melonjak

Ketika melihat gerombolang anak bersepeda yang juga dari barat, Musripun panik. ''Saat melihat ada anak-anak di depan mobil, Musripun berniat menginjak rem. Namun, karena gugup, yang diinjak malah pedal gas dan diseruduklah anak-anak itu dari belakang,'' Papar Wagimin.

Harti, 25, warga sekitar yang melihat kejadian itu, menjelaskan, sebelum kecelakaan, Musripun diperingatkan warga agar tidak belajar mobil dengan kencang. Sebab, mobil itu sempat terlihat melaju tidak terkendali seperti zig-zag. Namun, mobil tersebut melaju kencang hingga menubruk gerombolan anak itu.

Madina dan Nabila langsung terpental ke kanan. Namun nahas, Aura atau Rara dan Salfa ikut terseret mobil yang melaju kencang tidak terhenti. Mobil baru berhenti ketika menabrak pagar rumah di kiri jalan.

''Kasihan Mas lihat tubuh Rara tengkurap terimpit di kolong mobil dan Salfa kakinya juga di bawah kolong mobil,'' ungkap Harti.

Firda, 60, warga sekitar, menambahkan, ketika mengetahui tubuh Rara dan Salfa di kolong mobil, warga langsung mengevakuasi keduanya. Bagian itulah yang menurutnya paling dramatis karena warga sulit mengeluarkan dua anak itu. Masyarakat pun lantas mengangkat mobil bagian depan dan langsung mengeluarkan dua korban dari kolong mobil itu. ''Padahal, empat anak itu baru saja bandulan di TK pondok pesantren itu, Mas,'' papar Firda.

Polisi masih menyelidiki kecelakaan tersebut. Musripun maupun kakaknya sudah dimintai keterangan oleh anggota Polsek Ngadiluwih. Namun, Wagimin mengungkapkan, kasus itu langsung dilimpahkan ke Lantas Polres Kabupaten Kediri.

Untuk sementara, Musripun dipulangkan dan menunggu panggilan dari Polres Kediri. ''Kita masih menyelidiki kasus ini untuk mengetahui penyebab kelalaian ini,'' jelas Wagimin. (c4/bh/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Artis Evie Tamala Maju jadi Cawabup Tasikmalaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler