Belanja Iklan Naik 20 Persen

Rabu, 04 Mei 2011 – 04:24 WIB

JAKARTA - Industri periklanan tumbuh signifikan pada kuartal pertama tahun 2011Menurut rilis Advertising Information Service Nielsen pertumbuhan industri periklanan sebesar 20 persen dengan nilai Rp 15,6 triliun

BACA JUGA: Garuda Optimistis Bagi Dividen pada 2012

Pengiklan terbesar untuk semua kategori media berasal dari sektor telekomunikasi
Kendati begitu variasi pembelanja iklan makin beragam untuk sepuluh besar

BACA JUGA: Broadbiz Asia Siapkan Rp 1,240 Triliun



Senior Manager of Media Client Services Nielsen Tri Susanti Simangunsong mengatakan sektor telekomunikasi tidak mendominasi dalam sepuluh besar
Sebab, dari sepuluh pengiklan, hanya empat merek telekomunikasi

BACA JUGA: Famillionaire Pompa Dana Murah Permata

"Sebelumnya produk growing up milk belum pernah masuk sepuluh besar pembelanja iklan," katanya, Selasa (3/5),

Namun, kuartal pertama ini belanja iklan growing up milk naik 98 persen dari nilai belanja Rp 251 miliar menjadi Rp 497 miliarSelain itu mobil naik 80 persen dari Rp 215 miliar menjadi Rp 387 miliar dan motor naik 49 persen dari Rp 389 miliar jadi Rp 580 miliarKemudian pengiklan lain produk facial care, sepeda motor, hair care, corporate ads and social services, clove cigarettes dan snacks.

"Sebelum ini Nielsen merilis dengan GDP mencapai USD 3.000 maka konsumen menjadi berubah, keinginan memiliki mobil atau motor semakin tinggi," urai TriSelain itu, pertumbuhan konsumen kelas menengah juga terlihat dari pembelian produk perawatan diriKarena itu, produk perawatan diri makin royal membelanjakan iklan di televisiAntara lain perawatan rambut naik 48 persen, perawatan wajah 63 persen dan sabun 31 persen

Di surat kabar, pembelanja dengan kenaikan tertinggi antara lain mobil 66 persen dan motor 36 persenHal itu juga ditunjukkan berdasar sepuluh merek teratas terdapat empat merek mobil dan motor dengan mengalahkan telekomunikasi sejumlah tiga merek sajaSedangkan di majalah dan tabloid, media dan produksi jadi pembelanja terbesar dengan Rp 48 miliar, namun lima merek telekomunikasi berada di antara 10 pembelanja iklan teratas di media ini.

Selain sudah tidak mendominasi dalam sepuluh pengiklan terbesar, belanja iklan telekomunikasi turun tujuh persen dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,2 triliunNamun di surat kabar tumbuh 10 persen dari Rp 441 miliar jadi Rp 483 miliar."Selain itu kami juga melihat spread belanja iklan karena tren tahunan terus meningkat kalau dilihat per kuartal sampai kuartal keempat nanti," ucapnya.

Dikatakan sebagian besar pengiklan memilih televisi dengan persentase pangsa sebesar 62 persenLalu surat kabar 35 persen dan majalah serta tabloid 3 persen sajaSelain itu permintaan iklan pun mengalami kenaikanBelanja iklan di televisi naik sebesar 21 persen, surat kabar 20 persen serta majalah dan tabloid tumbuh 10 persen pada kuartal pertama 2011.

Lebih khusus dijelaskan, seksi otomotif naik 48 persen dengan kontribusi terbesar dari mobil dan motor dengan pangsa iklan 82 persen dan 50 persenterbesar dua pengiklan tersebut memilih surat kabar, tapi belanja iklan di televisi terus naik mulai kuartal ketiga 2010Tiga merek terbesar Daihatsu, Suzuki dan Toyota dan motor Honda, Yamaha dan Suzuki Shogun Axelo

Ditambahkan Manager of Media Client Services Andini Wijendaru konsumsi program serial televisi bertambah dibandingan periode sama tahun laluLama waktu menonton program serial naik dari 42 jam menjadi 64 jam atau 27 persen dari total jam menonton"Sebaliknya, mereka mengurangi jam menonton program hiburan, seperti komedi, kuis, games, talkshow, musik dan program lain dari sekitar 50 jam menjadi 41 jam," urainya(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Naikkan Harga Pertamax


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler