Garuda Optimistis Bagi Dividen pada 2012

Rabu, 04 Mei 2011 – 03:49 WIB

JAKARTA - PT Garuda Indonesiaa Tbk (GIAA) membantah prediksi perusahaan tak mampu membagi dividen sepanjang 6-12 tahun mendatangPrediksi itu,  klaim manajemen,  tidak berdasar dan terlalu dini dimunculkan

BACA JUGA: Broadbiz Asia Siapkan Rp 1,240 Triliun

Perseroan optimistis bisa mencairkan dividen paling banter pada 2012 mendatang


”Kami tidak terpancing dengan prediksi yang dimunculkan tersebut

BACA JUGA: Famillionaire Pompa Dana Murah Permata

Tetapi, kami akan buktikan tahun depan seluruh pemegang saham bisa tersenyum,” janji Elisa Lumbantoruan, Direktur Keuangan Garuda, di Jakarta, Rabu (4/5).

Elisa menyebutkan optimisme perseroan itu bukan pepesan kosong
Pihaknya akan membalik prediksi itu dengan performa dan kinerja terbaik

BACA JUGA: Pertamina Naikkan Harga Pertamax

Manajemen meyakini kalau kuasi organisasi (penghapusan saldo defisit perusahaan, Red) bisa terjadi tahun ini, maka ada kemungkinan pembagian deviden sudah bisa lakukan”Tolong dicatat bahwa prediksi itu akan kami balik,” tukasnya

Nah, kalaupun belum terjadi kuasi organisasi pada tahun ini, pembagian deviden paling lama pasti akan bisa dilakukan dalam 3-4 tahun ke depanElisa meyakini, meski mengalami rugi bersih konsolidasi Rp 183,3 miliar pada kuartal pertama 2011, prospek pertumbuhan perseroan ke depan masih sangat bagus dan potensial

Itu menyusul pendapatan kuartal pertama 2011 yang mencapai level Rp 5,18 triliun“Pendapatan itu terhitung naik sekitar 49,71 persen dibanding pendapatan tahun sebelumnya senilai Rp 3,46 triliunSelain itu penerbangan perusahaan juga meningkat dari 270 penerbangan per hari menjadi 350 penerbangan per hari,” ulasnya
Dengan segala catatan positif itu, Elisa berharap para pemegang saham GIAA tidak perlu khawatir dan tetap percaya terhadap kinerja perusahaan ke depan.
Performa Garuda akan terus memburuk sepanjang 2011 di tengah harga minyak mentah dunia yang masih di atas USD 100 per barelHal itu akan menaikkan COGS Garuda menyusul 45 persen komponen biaya adalah bahan bakar avtur

Kondisi itu akan menekan Net Revenue dan Jepang sebagai salah satu tujuan strategis Garuda sedang mengalami Gempa dan TsunamiDan, pastinya Garuda belum akan membagikan dividen sebelum melakukan Kuasi OrganisasiSetidaknya, dibutuhkan 6-12 tahun untuk membagi dividen”Itu dengan asumsi kalau Garuda bisa untung Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliunMakanya, kami rekomendasikan jual atas saham perseroan,” ungkap Edwin Sebayang, analis MNC Securities

Sepanjang kuartal pertama 2011, Garuda mengalami rugi konsolidasi sebesar Rp 183,3 miliar dari perolehan laba sebesar Rp 16,85 miliar dibanding edisi sama 2010Kerugian itu dipicu rugi usaha sebesar Rp 258,73 miliar dari periode serupa 2010 yang rugi Rp 361,26 miliar

Sementara beban usaha naik menjadi Rp 5,45 triliun dari Rp 3,83 triliunNamun, pendapatan usaha Garuda justru mengalami kenaikan menjadi Rp 5,19 triliun dari edisi sama dikisaran Rp 3,83 triliunKewajiban perseroan turun menjadi Rp 9,93 triliun dari Rp 10,19 triliunSementara ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 6,47 triliun pada kuartal pertama 2011(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian Osama Disambut Positif Bursa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler