jpnn.com, SURABAYA - Potensi bisnis di Jawa Timur ternyata menarik minat pemerintah Belarusia yang lantas mengajak kalangan pengusaha untuk bekerja sama.
Beberapa potensi bisnis di Jawa Timur yang bisa digarap bersama antara lain pertanian dan pertambangan.
BACA JUGA: Kementan Berhasil Bangun Relasi Lintas Kelompok untuk Dorong Ekspor
Duta Besar Belarusia untuk Indonesia H.E Valery Kolsenik mengatakan, sebenarnya antara pemerintah Belarusia dan RI selama ini sudah menjalin kerja sama diplomatik dan perdagangan.
BACA JUGA: Sekarang Waktu Paling Tepat Beli Properti
BACA JUGA: BKP Kementan Perkuat Pengawasan keamanan Pangan Segar Mendukung Ekspor
Namun, masih banyak potensi yang belum tergarap secara maksimal.
“Karena itu, lewat forum ini kami menawarkan kerja sama bisnis dengan pengusaha di Jatim. Kami melihat banyak potensi yang sebenarnya bisa dikerjasamakan ,” kata Valery di sela pertemuan dengan pengusaha di Surabaya.
BACA JUGA: Kementan Siapkan Lima Strategi Bikin Perkebunan Indonesia Jadi Primadona di Pasar Ekspor
Menurut Valery, selama ini perdagangan RI-Belarusia terus tumbuh. Pada 2018, perdagangan antarkedua negara mencapai USD 257 juta.
Dari jumlah tersebut, USD 227 juta merupakan ekspor Belarusia ke Indonesia. Sementara itu, impor Belarusia dari Indonesia hanya USD 30 juta.
Barang-barang yang diekspor Belarusia ke Indonesia berupa pupuk, potasium, alat pertanian, olahan minyak, truk dengan kapasitas 50 – 450 ton.
Di sisi lain, produk Indonesia yang masuk ke Belarusia berupa komoditas karet, kopi, kakao, komponen otomotif dan fiber optik.
“Kami berharap tahun ini, nilai perdagangan kami dengan Indonesia bisa lebih besar dari tahun lalu. Hingga semester pertama tahun ini, nilai perdagangan kami mencapai USD 116 juta,” tambahnya.
Dia menambahkan, dibanding dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, Indonesia sejauh ini masih nomor satu dalam perdagangan dengan Belarusia.
Oleh karena itu, pihaknya berjanji memberikan banyak insentif pada pengusaha Indonesia yang menjalin kerja sama.
“Kami akan berikan insentif tax impor yang lebih ringan dibanding negara lain,” tandasnya.
Sementara itu, Konjen Kehormatan Belarusia di Indonesia Darmawan Utomo menambahkan, Jatim memiliki banyak potensi yang bisa digarap bersama.
Salah satunya adalah hasil laut, terutama ikan. Kebutuhan ikan di Belarusia cukup tinggi namun tidak ada laut disana.
“Komoditas ikan mestinya bisa digarap maksimal. Karena laut kita sangat luas. Selain itu, produk spare part otomotif juga peluangnya besar selain hasil pertanian. Jadi, masih banyak kesempatannya untuk pengusaha Jatim,” kata Darmawan.
Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti menyambut baik dan berterima kasih atas perhatiannya kepada pengusaha bisnis Jatim.
"Kami selalu berusaha mengembangkan pasar ekspor untuk berbagai produk industri, produk usaha kecil dan menengah di Jatim ke berbagai negara," ujarnya. (sb/cin/jay/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Bantu Ekspor Perdana Santan Kelapa dari Palembang
Redaktur & Reporter : Ragil