Belasan Ormas Tolak Penyelenggaraan Miss World

Rabu, 04 September 2013 – 17:16 WIB
DEMO TOLAK MISS WORLD : Ratusan massa dari ormas - ormas islam melakukan aksi demonstrasi menolak kontes Miss World di Depan Gedung MNC, Jakarta, Selasa (04/08). Mereka menuntut pihak stasiun tv yang mensponsori acara tersebut untuk membatalkan acara tersebut karena dinilai sebagai ajang kemaksiatan. FOTO : KHAIRIZAL ANWAR / RAKYAT MERDEKA

jpnn.com - JAKARTA - Lembaga Persatuan Ormas Islam (LPOI) menolak penyelenggaraan Miss World di Nusa Dua, Bali. Lembaga yang beranggotakan 11 ormas islam itu menilai pelaksanaan kontes kecantikan itu lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya.

"Penolakan LPOI karena menilai Miss World tidak sesuai dengan moral dan budaya bangsa, serta bertentangan dengan Pancasila," kata Ketua Umum LPOI, KH Said Aqil Siroj di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).

BACA JUGA: KPK tak Gentar Periksa Jero Wacik

Menurutnya, iven tersebut harus dilihat dari manfaat dan mudaratnya. Nah, penilaian LPOI terhadap ajang Miss World tersebut lebih banyak mudarat daripada manfaatnya.

KH Said tidak keberatan ajang miss world diadakan di Indonesia bila mampu memberikan banyak manfaat bagi bangsa. "Kalau bisa mendongkrak rupiah, harga kedelai turun, kita dukung itu. Kalau ini kan cuma hura-hura," tegasnya.

BACA JUGA: Penahanan Tersangka Hambalang Tinggal Menghitung Hari

Kendati melakukan penolakan, LPOI sepakat menentang segala bentuk kekerasan dalam menyampaikan rekomendasi penolakan tersebut.

"Bicara manfaat pasti ada manfaat. Minum arak saja ada manfaatnya. Tapi oleh Islam diharamkan karena mudaratanya lebih banyak," tegas Kyai Said.

BACA JUGA: KPK Diminta Tangkap Seluruh Mafia Proyek Hambalang

Sekretaris Umum LPOI, Luthfi Tamimi menambahkan, LPOI tidak bertanggungjawab bila acara tersebut tetap berjalan. Baik secara moral, budaya maupun agama. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Datangi KPK Hakim Agung Datang Bawa Map Merah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler