jpnn.com, BENGKULU - Dua ekor penyu ditemukan mati di Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu, Jumat (6/12). Jumlah ini menambah daftar kematian satwa langka itu. Dalam dua bulan terakhir mencapai 12 ekor penyu yang mati.
Aktivis lingkungan Bengkulu dari Yayasan Kanopi Hijau Indonesia Suarli Salim mengatakan, sudah berulang kali mendesak pemerintah daerah untuk mengusut penyebab kematian penyu.
BACA JUGA: Kasus Pencurian Puluhan Penyu di Kawasan Konservasi Belum Terungkap
"Sejak 10 November penyu mati mulai ditemukan bangkainya di Pantai Teluk Sepang," kata Suarli.
Hingga 6 Desember, kata dia, sudah 12 ekor bangkai penyu yang ditemukan masyarakat. Beberapa ekor penyu bahkan sudah diautopsi dokter hewan BKSDA Bengkulu.
BACA JUGA: Konservasi Global Berhasil Pulihkan Jumlah Penyu
Belum diketahui dengan pasti penyebab kematian spesies dilindungi itu. "Menurut warga kasus seperti ini belum pernah terjadi di Pantai Teluk Sepang," katanya.
Pada 4 Desember 2019, dokter hewan BKSDA Bengkulu Erni Suyanti Musabine mengambil sampel dari empat ekor penyu yang ditemukan mati dan mengirimkan sampel untuk diuji kandungan kimianya di laboratorium.
Pengiriman dan pemeriksaan sampel ke laboratorium, kata Erni, untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Erni mengatakan, dibutuhkan waktu selama dua minggu untuk mengetahui hasil pemeriksaan di laboratorium sehingga diketahui adanya indikasi racun yang menyebabkan kematian penyu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti