JATINANGOR--Sebanyak 18 praja IPDN dari tingkat pertama hingga akhir saat ini mengalami sakit yang cukup lama dan parah. Sementara sebanyak 14 diantaranya berpenyakit serius dan gangguan jiwa. Sisanya 4 orang sakit setelah mengalami kecelakaan.
Demikian disampaikan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Jatinangor Prof Dr I Nyoman Sumaryadi dalam acara silaturahmi dengan perwakilan media cetak dan elektronik yang berlangsung di gedung utama IPDN, kemarin (31/5).
Adapun dari 14 yang mengalami sakit parah, lanjut Nyoman beberapa diantaranya mengalami gangguan jiwa, ginjal, diabetes, hipertensi, gangguan di kepala hingga mengidap kanker darah (leukimia).
“Sakitnya penyakit lama. Praja yang mengidap leukimia, malah sudah divonis meninggal dunia tapi hingga saat ini masih hidup. Untuk yang mengalami gangguan jiwa, prilakunya ya tidak wajar, seperti ada ilusi-ilusi berupa bisikan-bisikan mistis hingga prilaku mengasingkan diri,” terang rektor.
Terkait meninggalnya Yudi Wardhana Siregar, 23, praja IPDN yang berasal dari kontingen DKI Jakarta, rektor mengaku yang bersangkutan karena sakit lama atau sakit bawaan. Karenanya, pihaknya pun mengembalikan Yudi ke orang tuanya. Ia juga memastikan bahwa kematian Yudi tidak terkait dengan aksi kekerasan. “Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah sakit, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhYudi,” ucapnya.
Bahkan, sebelum dirawat di rumah sakit orang tua Yudi, diakui rektor sempat membawa anaknya itu ke orang pintar di Cicalengka, Kabupaten Bandung. ”Sebelum meninggal praja kami yang bernama Yudi itu, diketahui sempat mengamuk dan mengaku ada yang membisiki semacam roh halus,” terangnya.
Selain itu, diakuinya, selama 2009-2012, sekitar 7 orang praja meninggal karena sakit. "Terakhir, tahun ini, yang meninggal itu Yudi. Dari 7 praja, 2 diantaranya karena mengalami kecelakaan lalu-lintas," kata rektor. Namun rektor juga menegaskan, saat ini IPDN telah direformasi dan ia menjamin kehidupan praja IPDN tidak lagi diwarnai dengan kekerasan.
“IPDN sudah direformasi. Tidak ada lagi praja senior yang memanggil juniornya atau praja senior memasuki asrama juniornya. Saat ini, makna pengasuhan telah dilaksanakan sepenuhnya hingga saya jamin, tidak ada lagi kekerasan di IPDN,” tegasnya.(dnd)
Daftar Nama Praja yang Meninggal:
1. Melvin Yulian Friska, karena menderita radang kantung empedu.
2. Ashadi Dwiputra, meninggal di daerah, trauma di kepala karena benturan. Kuliah di kampus IPDN Sulawesi Selatan
3. Martin Tipagau, gangguan fungsi jantung
4. Gilbertus Ruhe Kalbar, demam berdarah
5. Arif Rahman Hakim, kecelakaan lalu-lintas
6. Feni Arista, kecelakaan lalu-lintas
7. Yudi Wardhana Siregar, yang terakhir kemarin.
Daftar Praja IPDN yang Sakit:
1.Komang Ardito asal NTB Muda Praja, hepatitis.
2.Nisa Pratiwi Sidabalok asal Sumut, gangguan jiwa-non medis
3. Sultan Wahyu Hasibuan asal Sumut, gangguan jiwa-non medis
4. Tessa Boy asal Jateng, hipertensi
5.Fika Tray Siska, depresi
6. Nurdillah Zaenudin asal Maluku Utara
7. Andreas Nindu Pollu asal Maluku Utara, TBC
8. Nesya Khairunnisa asal Kalsel, leukimia (Sudah dinyatakan meninggal tp msh hidup)
9. Dwi Harris asal Jabar
10. Purnamasari asal Maluku, ginjal.
11.Simon F Malau asal Sumut, depresi/gangguan jiwa
12.M Najib asal Kaltim, gangguan kepala
13. Fahi Alif Avianto asal Jatim, patah tulang/kecelakaaan main bola
14. Sisanya 4 orang sakit karena kecelakaan lalu-lintas.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyerapan Bidik Misi Jauh dari Kuota
Redaktur : Tim Redaksi