jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - Pembangunan hunian pekerja kontruksi (HPK) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur sudah mulai berdiri kokoh.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan belasan rumah susun (rusun).
BACA JUGA: Irjen Imam Sugianto Resmikan Posko Pengamanan IKN Nusantara, Singgung Program Kapolri
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan dari target 22 rusun HPK saat ini sudah 16 yangbsuda terbangun.
Dia menyebut rusun itu hanya tinggal proses penyelesaoan kelistrikan dan pemasangan dinding dan toilet bagi pekerja.
BACA JUGA: Begini Sikap Apdesi terkait Pembangunan IKN di Kaltim, Pemerintah Perlu Tahu
Menurut dia pembangunan rusun untuk hunian pekerja konstruksi di IKN terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
"Kami akan berupaya agar proses pembangunannya bisa segera diselesaikan secepatnya. Saat ini progresnya sudah mencapai 71,06 persen," ujar Iwan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
BACA JUGA: Sambut IKN Nusantara, Wulandari Bangun Laksana Hadirkan Pentacity Hotel
Dia menambahkan pembangunan rusun HPK sudah dimulai sejak 29 Agustus 2022 dan ditargetkan selesai pada akhir Januari 2023 mendatang.
Proses pengerjaannya dilaksanakan oleh PT. Wijaya Karya Gedung - PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, KSO dengan nilai kontrak Rp567 miliar.
Dalam proses pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi, kata Iwan, Kementerian PUPR menerapkan sedikitnya tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).
Pertama, kata dia adalah environmental atau lingkungan dengan menerapkan lean construction dan green construction, kedua adalah social atau sosial yang bertujuan memberikan fasilitas yang lebih layak bagi para pekerja konstruksi yang membangun IKN.
"Ketiga adalah governance atau tata kelola perusahaan yakni membangun tata kelola konstruksi yang lebih rapi, sehat, efisiensi dan efektif," ujar Iwan.
Dengan demikian, menurut Iwan, pemanfaatan teknologi konstruksi modular pada pembangunan HPK itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai kriteria ESG tersebut dan menjadi prototipe lean and green construction di Indonesia.
Di kompleks Rusun HPK IKN juga akan dibangun fasilitas sosial dan fasilitas umum seperti mesjid, mess hall, klinik, dan kantor perwakilan pengelola.
"Setiap Rusun akan memiliki kamar tipe barak untuk pekerja dilengkapi tempat tidur dan kamar mandi, sehingga para pekerja bisa tinggal dengan nyaman serta fokus dalam bekerja membangun infrastruktur di IKN Nusantara," kata Iwan.
Berdasarkan laporan pembangunan pada pertengahan Desember 2022, tercatat saat ini proses pekerjaan di lapangan difokuskan penyelesaian kelistrikan dan pemasangan dinding dan toilet bagi pekerja serta persiapan struktur modular Rusun yang lain. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian