jpnn.com, BALIKPAPAN - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur mendapat dukungan dari ribuan kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).
Ketua DPP Apdesi Surtawijaya mengatakan kepala desa se-Indonesia telah sepakat untuk mengawal proses pembangunan IKN secara berkelanjutan.
BACA JUGA: Revisi UU IKN, Irwan Demokrat Sentil Janji Jokowi
Kepala Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluknaga, Tangerang itu menilai pemindahan IKN ke Kaltim demi pemerataan pembangunan.
Oleh karena itu, pembangunan Indonesia ke depan tidak terfokus pada satu kawasan saja.
BACA JUGA: ART: Kenapa Bawaslu Terusik dengan Safari Politik Anies?
Lokasi pemindahan IKN pun dinilai strategis karena berada di kawasan tengah Indonesia sehingga lebih mudah menjangkau wilayah timur dan barat.
"Berbeda dengan saat ibu kota Indonesia yang berada di kawasan barat negara. Di mana pembangunan dinilai belum merata atau masih terfokus di kawasan tertentu saja,” ujar Surtawijaya pada Rakornas Apdesi) di Balikpapan, Minggu (18/12).
BACA JUGA: Mikhael Sinaga Komentari Pangkat Letkol Tituler Deddy Corbuzier
Rakornas Apdesi itu dihadiri Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Gubernur Kaltim Isran Noor.
Surtawijaya menyebut dukungan terhadap pemindahan dan pembangunan IKN di Kaltim dari 6000 kades sudah mewakili kepala desa se-Nusantara yang jumlahnya 74.000 kades.
Para kades yang mengikuti Rakornas Apdesi juga melakukan lawatan ke Titik Nol IKN Nusantara di Desa Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara.
Saat hari kedua rakornas, para kades juga membentangkan spanduk bertuliskan “IKN Harga Mati” dan “Siapa pun Presidennya IKN Harus Lanjut”.
"Spanduk ini sebagai bentuk dukungan penuh kepala desa se-Indonesia untuk IKN di Kaltim," kata Surtawijaya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam