Belasan Ton Raskin Diselewengkan

Minggu, 05 Agustus 2012 – 04:06 WIB
SUKABUMI - Ratusan warga Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap mengancam bakal menyegel kantor desanya jika kades tidak memberikan jawaban pasti soal beras raskin yang diduga diselewengkan. Dari data yang dihimpun kemarin, jumlah beras yang digelapkan itu mencapai 14,8 ton.
   
Warga menuding, biang dari masalah itu adalah perbuatan sejumlah pejabat desa. Mereka meminta pejabat tersebut segera mengundurkan diri dari jabatannya. Tak hanya itu, warga mendesak pihak desa mengganti ruga penyelewengan raskin 1,2 ton dikali 12 bulan yang mencapai 14,8 ton. 
   
Tokoh Pemuda Desa Purwasedar, Usman mengatakan, tuntutan yang dilayangkan warga sudah memenuhi bukti-bukti. "Saya saksinya. Beras sebanyak 24 karung itu saat dibawa ke salah satu pabrik panggilingan padi di Pamoyanan, Neglasari, Pasiripis meggunakan mobil milik pejabat desa. Dan saya juga yang menginformasikan ke polisi. Tapi, kenapa pelakunya tidak diproses," herannya.
   
Padahal, masih kata Usman, ia siap menjadi saksi. Namun bukannya ia dimintai keterangan. Ia memergoki pelaku yang ditangkap setelah menjual raskin, malah dilepaskan kembali. Jelas, dengan adanya pelepasan penyeleweng raskin itu, ia mengaku, warga kini bertanya-tanya kepada pihak Polsek kenapa penyeleweng tidak diproses secara hukum. "Padahal dari awal saya sudah mewanti-wanti kepada pak kapolsek agar masalah ini ditangani serius. Karena sudah sering terjadi," sebutnya.
   
Bahkan ia mengaku mengetahui adanya komunikasi anggota Polsek Ciracap dengan penyeleweng hingga akkirnya penyeleweng dilepaskan petugas. Ia juga menuding, kasus tersebut saat itu sudah diselesaikan oleh sang kades, Sofyan. Sehingga, penyeleweng berinisial HR tidak diproses secara hukum.
   
"Kalau memang pelaku penyeleweng raskin itu tidak terbukti melakukan penyelewengan kenapa tidak ada pemeriksaan saksi-saksi. Yang padahal saya juga salah satu saksi bahkan pelapor," bebernya.
   
Saat dimusyawarahkan yang dihadiri unsur Polsek Ciracap, Koramil Ciracap, warga dan pejabat desa belum ada jawaban dari Kades Purwasedar. "Pak kades menjanjikan satu minggu ia akan menjawab permintaan masyarakat. Kalau kamis depan tidak ada jawaban, kami akan menyegel langsung kantor desa itu dan minta kades mundur," tegasnya.
   
Seorang warga yang enggan menyebutkan namanya mengaku, setahun terakhir ia sama sekali tidak menikmati beras murah itu. Berkali-kali mempertanyakan kepada pihak RT dan RW, mereka selalu menjawab belum memperoleh kiriman dari desa. "Padahal kami sangat butuh. Warga desa kami kebanyakan tidak mampu Kang. Kalau ada raskin kan terbantu untuk hemat-hemat uang," jelasnya.
   
Dihubungi terpisah, Kapolsek Ciracap, AKP Sunarto membantah adanya kisruh raskin warga Purwasedar. Ia mengaku jika pihaknya sempat memediasi jalannya musyawarah soal penyelewengan raskin sebanyak 1,2 ton yang dilakukan oknum perangkat Desa Purwasedar. "Tidak ada yang ditahan, karena sudah diselesaikan dengan jalur musyawarah," terangnya.(ryl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekeringan Ancam Bojonggenteng

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler