Kekeringan Ancam Bojonggenteng

Minggu, 05 Agustus 2012 – 01:48 WIB
BOJONGGENTENG - Warga Desa Bojonggenteng Kecamatan Bojonggenteng mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Tidak hanya sulit, jarak yang harus ditempuh warga untuk mendapatkan air bersih cukup jauh.
   
Kekeringan dan kekurangan air dialami warga sebulan terakhir. Dari sejumlah lokasi, terdapat beberapa tempat yang mengalami kekeringan cukup parah, diantaranya Kampung Cimuncang, Cibuluh, Nyalindung, dan Pasir Angin.  Sejumlah warga menuturkan, kekeringan ini menjadi 'tradisi' tiap tahun. Pemerintah, tidak pernah turun memberikan atau mencari jalan keluar atas masalah ini. "Sekalipun lokasinya jauh, demi air bersih ya pasti ditempuh," kata Ujang seorang warga Cibuluh, Sabtu (4/8).
   
Selain Ujang warga lain juga mengatakan, krisis air ini terjadi tidak hanya disebabkan Desa Bojonggenteng sebagai dataran tinggi. Namun letak dan kondisi tanahnya yang didominasi cadas sangat kurang cocok untuk pembuatan sumur. "Setiap hari saya harus mengangkut dan meminta air dari warga lain atau yang tengah disediakan pabrik-pabrik yang ada," tutur Lilis, warga Cimuncang.
   
Kepala Desa Bojonggenteng, Zainal Asikin menuturkan, kesulitan dan kekeringan air tengah dialami warga Desa Bojonggenteng sejak lama. "Tidak hanya dimusim kemarau musim hujanpun kadang-kadang disebagian tempat tidak mencukupi," ujarnya.
   
Dalam meyikapi hal ini, Zainal tengah berupaya untuk memeberikan solusi dari kekeringan yang dialami warganya. Namun hingga saat ini, upaya tersebut belum memberikan hasil optimal.Sebelumnya, upaya mengatasi krisis air di Bojonggenteng tengah dilakukan. Pemerintah Desa Bojonggenteng telah berkoordinasi dengan Dinas ESDM dan PDAM untuk membangun sebuah lokasi dan pengeboran air bersih yang berlokasi di Kampung Bojonggenteng. Namun setelah beberapa tahun, dan pergantian kepala dinas, status sumur Bor tersebut tidak  jelas kepemilikannya.
   
"Memang tidak terjadi sengketa, namun fungsional sumur tersebut tidak optimal terutama untuk beberapa tempat di Desa Bojong genteng,"tuturnya. Dalam hal ini, Zainal juga mengatakan, bahwa ia juga pernah berupaa untuk mengetahui  kejelasan fungsi dan kepemilikan sumur tersebut, namun hingga saat ini upaya tersebut belum mendapatkan hasil. "Dan sampai sekarang krisis air di Desa Bojonggenteng masih terjadi,"akunya.
   
Selain Desa Bojonggenteng, krisis air pun terjadi dibeberapa daerah di Kecamatan parungkuda, Ciambar dan Nagrak. Namun kesulitan air di tiga kecamatan tersebut tidak begitu parah dan masih bisa teratasi. (cr7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Terima Parsel, Wajib Lapor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler