jpnn.com, PALEMBANG - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Nur Purwoko mengatakan belasan warga Sumatera Selatan yang baru pulang dari China dipastikan negatif terjangkit Virus Corona.
Ia mengatakan sejak virus itu merebak di China dan beberapa negara di dunia, diketahui hanya ada 14 orang warga Sumatera Selatan yang pulang kampung melalui pintu kedatangan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
BACA JUGA: WNI dari Wuhan di Natuna Belum Diperbolehkan Menggunakan Ponsel
“Semuanya (14 orang) dinyatakan negatif dari wabah Virus Corona,” kata dia.
Ia mengatakan, 14 warga Sumsel tersebut terdiri atas sembilan mahasiswa yang menempuh pendidikan di China, serta lima orang dengan riwayat bepergian dari China.
BACA JUGA: 238 WNI dari Wuhan Dikarantina di Natuna, Pemda Liburkan Sekolah
"Tujuannya pulang ke beberapa daerah di Sumsel, dan semuanya tercatat datang dari China, tapi bukan Kota Wuhan,” kata dia.
Meski demikian, institusinya tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memantau kesehatan 14 orang ini setelah tiba di Palembang mengingat masa inkubasi Virus Corona berkisar 14 hari.
BACA JUGA: Remaja 15 Tahun Dijajakan Secara Online, Tarif Sekali Kencan Lumayan
“Kami beri mereka kartu kewaspadaan yang menandakan yang bersangkutan baru saja menjalani perjalanan dari China," kata dia.
Ia menjelaskan, kartu kewaspadaan tersebut juga berfungsi sebagai penanda kesiapsiagaan tenaga medis yang menangani mereka jika mengakses pengobatan.
“Jadi bakal dapat penanganan khusus,” kata dia.
Sementara itu, sejak 7 Januari lalu, Kantor Kesehatan Pelabuhan telah memasang alat pemindai suhu tubuh di pintu kedatangan luar negeri Bandara SMB II Palembang.
BACA JUGA: Bripka Rezi Ardiansyah Meninggal Dunia saat Jalani Tes Jasmani
Pengoperasian alat pendeteksian suhu tubuh ini merupakan mitigasi terhadap masuknya Virus Corona ke Indonesia. Jika ada penumpang pesawat terbang ketika melintasi alat tersebut terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 39 derajat Celcius, maka yang bersangkutan akan dibawa ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan media.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi