Polri Habiskan Rp 13,5 Miliar Beli Anjing Pelacak
JAKARTA - Awal tahun 2013, Markas Besar Polri tampaknya langsung lebih cepat menggunakan alokasi dana dari APBN dibanding lembaga pemerintahan lainnya. Polri kali ini menghabiskan uang senilai Rp 13,5 miliar untuk membeli 90 ekor anjing. Anjing-anjing itu dibeli dari Belanda. Harga satu ekor anjing senilai USD 8 - 9 ribu.
"Jumlah tersebut berasal dari alokasi anggaran Rp 16,65 miliar yang dialokasikan membeli satwa dan Rp 1,366 triliun untuk pengadaan sarana dan prasarana Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (25/1).
Harga pembelian anjing itu begitu mahal karena pengirimannya langsung dari Belanda. Suhardi menjelaskan ada biaya-biaya lain yang menyertai pembelian anjing itu seperti biaya transportasi pengiriman ke Indonesia, pajak bea masuk, jasa pengadaan, akomodasi, transportasi dua orang pelatih. Belum lagi transportasi pengiriman distribusi ke seluruh Polda di Indonesia.
Jumlah anjing tersebut sekitar 90 ekor. Anjing-anjing tersebut ini dibeli dalam rangka pengamanan Pemilu 2014.
Suhardi menegaskan bahwa semua proses pembelian 90 ekor anjing ini bersifat transparan. Persoalan harga yang tinggi, menurutnya, karena harga yang berlaku adalah harga penjualan di Belanda.
"Kami membeli suatu barang tidak hanya dilihat, beli, langsung bawa, tapi ada mekanismenya. Pelatihnya, transportasinya, dan lain-lain. Sesuai ketentuan, semuanya lelang dan terbuka," sambungnya.
Selain anjing, Mabes Polri juga membeli 7 ekor kuda senilai Rp 3,15 miliar. Masing-masing kuda seharga Rp 450 juta. Kuda-kuda itu nantinya disebarkan ke Polda Bali, Polda Jateng dan Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa). (flo/jpnn)
JAKARTA - Awal tahun 2013, Markas Besar Polri tampaknya langsung lebih cepat menggunakan alokasi dana dari APBN dibanding lembaga pemerintahan lainnya. Polri kali ini menghabiskan uang senilai Rp 13,5 miliar untuk membeli 90 ekor anjing. Anjing-anjing itu dibeli dari Belanda. Harga satu ekor anjing senilai USD 8 - 9 ribu.
"Jumlah tersebut berasal dari alokasi anggaran Rp 16,65 miliar yang dialokasikan membeli satwa dan Rp 1,366 triliun untuk pengadaan sarana dan prasarana Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (25/1).
Harga pembelian anjing itu begitu mahal karena pengirimannya langsung dari Belanda. Suhardi menjelaskan ada biaya-biaya lain yang menyertai pembelian anjing itu seperti biaya transportasi pengiriman ke Indonesia, pajak bea masuk, jasa pengadaan, akomodasi, transportasi dua orang pelatih. Belum lagi transportasi pengiriman distribusi ke seluruh Polda di Indonesia.
Jumlah anjing tersebut sekitar 90 ekor. Anjing-anjing tersebut ini dibeli dalam rangka pengamanan Pemilu 2014.
Suhardi menegaskan bahwa semua proses pembelian 90 ekor anjing ini bersifat transparan. Persoalan harga yang tinggi, menurutnya, karena harga yang berlaku adalah harga penjualan di Belanda.
"Kami membeli suatu barang tidak hanya dilihat, beli, langsung bawa, tapi ada mekanismenya. Pelatihnya, transportasinya, dan lain-lain. Sesuai ketentuan, semuanya lelang dan terbuka," sambungnya.
Selain anjing, Mabes Polri juga membeli 7 ekor kuda senilai Rp 3,15 miliar. Masing-masing kuda seharga Rp 450 juta. Kuda-kuda itu nantinya disebarkan ke Polda Bali, Polda Jateng dan Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa). (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Mulai Periksa Berkas Bupati Kolaka
Redaktur : Tim Redaksi