jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tampaknya tak peduli dengan kesusahan para penghuni rumah susun. Dia malah terkesan menilai ketidakmampuan sebagian penghuni rusun membayar iuran bulanan adalah akibat kesalahan mereka sendiri.
Djarot mengaku heran melihat penghuni rusun yang menunggak iuran tapi rutin mengkonsumsi rokok. Padahal, uang iuran tersebut bakal digunakan untuk kepentingan para penghuni juga.
BACA JUGA: Pemprov DKI Susun Tujuh Grand Design Penataan Kota
"Masa kewajiban membayar sewa untuk merawat rumah susun enggak mampu. Beli pulsa bisa, beli rokok bisa, beli bensin bisa. Ini yang jadi pertanyaan kita. Kan bisa uangnya ditabung, setelah terkumpul bisa dibayarkan untuk sewa rusun," kata Djarot di Balaikota, Jakarta, Senin (14/8).
Djarot mengklaim bahwa Pemprov DKI sudah cukup memberi perhatian kepada para penghuni rusun. Termasuk siap menanggung secara penuh iuran penghuni yang masuk kategori tertentu.
BACA JUGA: Jalan Panjang Diblokir Warga, Wali Kota Salahkan Dinas Bina Marga
"Kalau dia kaum dhuafa, kami akan bantu, bisa kami bantu full, bisa juga dia mengangsur. Kami bantu full, misalnya betul-betul tidak mampu, sakit, sudah tua, enggak bisa kerja," ujar mantan wali kota Blitar itu.
Djarot pun sudah memerintahkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk mengusir bagi penghuni yang sengaja tidak mau membayar uang sewa. Bukan hanya itu saja, Djarot pun meminta kepada penghuni rusun untuk bekerja.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Belum Lunas, Ruas Jalan Panjang Diblokir Warga
"Hidup itukan harus berjuang. Tidak semuanya gratis. Barangkali ada yang mau cari tempat yang lebih murah, ya silakan. Mereka yang tinggal disitukan tidak bisa ongkang-ongkang kaki," tandas kader PDI Perjuangan ini. (ipk/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revitalisasi Rusunawa Tingkatkan Ketersediaan Hunian
Redaktur & Reporter : Adil