Belum Bayar Gaji Atlet

Mei-Juni Belum, Bisa setelah Olimpiade

Kamis, 19 Juli 2012 – 07:40 WIB

JAKARTA - Pencairan dana untuk Olimpiade 2012 semakin menemui titik terang. Deputi V Kemenpora Djoko Pekik Irianto menyatakan bahwa SP2D (surat perintah pencairan dana) turun. Artinya, dana untuk multievent empat tahunan tersebut bakal turun hari ini atau paling lambat besok (20/7).

"Itu untuk langsam yang terdiri atas uang saku, tiket, dan uang harian. Kami tidak tahu berapa yang akan cair karena jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan kontingen. Misalnya, kalau yang cair Rp 20 miliar, tetapi ternyata cuma habis Rp 4 miliar, kan gimana," terang Djoko saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (18/7).

Meski pengucuran dana kian terang, tidak demikian gaji para atlet untuk periode Mei-Juni. Djoko mengungkapkan bahwa Kemenpora akan berusaha untuk membayarnya sebelum Olimpiade. Dia menyatakan bahwa gaji tersebut bisa saja diberikan setelah Olimpiade. Selain masalah surat keputusan (SK), Kemepora selektif dengan figur-figur di sekeliling atlet. Misalnya, pelatih.

Dia mencontohkan, perenang I Gede Siman Sidartawa awalnya akan ditangani tiga pelatih. Namun, Kemenpora tidak mau memberikan honorarium kepada orang yang tidak bekerja sehingga hanya diizinkan seorang pelatih.

"Masalahnya, Januari lalu ada dua SK, yaitu prakualifikasi dan enam atlet yang lolos. SK untuk cabor yang baru lolos Juni malah keluar Juli. Kami akan berusaha untuk membayarnya sebelum Olimpiade. Tetapi, kalau masih ada masalah administrasi, bisa saja gaji dibayarkan setelah Olimpiade. Yang jelas, dananya tidak ke mana-mana," terang Djoko.

Di sisi lain, Menpora Andi Alifian Mallarangeng menyatakan bahwa Kemenpora akan mengkaji lagi sinkronisasi antara gelaran Olimpiade dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Sebagai multievent empat tahunan, dua agenda tersebut memang memiliki jadwal yang berdekatan. Akibatnya, konsentrasi para atlet yang lolos Olimpiade terganggu. "Ke depan tentu itu harus ditata lagi. Idealnya memang berjalan sendiri-sendiri. Setelah Olimpiade, kami harus duduk bersama," jelasnya.

Andi mencontohkan Asian Games yang akhirnya diadakan pada tahun ganjil, yakni pada 2019. Hal tersbeut menjadi simbol perubahan yang menguntungkan. Dia berharap, PON juga bisa berubah. "Asian Games saja masih bisa diubah, apalagi PON. Idealnya, PON adalah persiapan ke Olimpiade. Penyelenggaraannya bisa ditarik beberapa bulan ke depan atau dipaskan dengan tahun ganjil," katanya. (ru/c12/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Kasus Ke APPI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler