Belum Main Sudah Kalah

Sabtu, 10 Agustus 2013 – 12:09 WIB

JAKARTA - Peluang Indonesia untuk degradasi ke grup II Piala Davis zona Asia tahun ini cukup besar. Selain masalah persiapan yang ala kadarnya, mentalitas "kalah sebelum bertanding" diperlihatkan para pengurus PP Pelti.
    
Tim Merah Putih akan bersua Taipei dalam playoff babak kedua grup I Piala Davis zona Asia 13-15 September mendatang di Kaohsiung, Taipei. Pada Piala Davis grup I zona Asia tahun ini sebelum bertemu Taipei, Indonesia lebih dulu dipukul Jepang dan India.
    
Kabidbinpres senior PP Pelti Wailan Walalangi menyebutkan degradasi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Justru turun kasta ke grup II adalah sebuah bentuk pembelajaran kalau tenis putra Indonesia memang belum siap bersaing di kancah top Asia.
    
"Kasat mata saja, pemain-pemain negara yang jadi lawan kita, Jepang, India, dan Taipei, punya petenis rangking 100 besar. Jepang malah 20 besar dunia. Kita" Christo (Christopher Rungkat, Red.) yang paling baik ada di jajaran 300 besar dunia," kata Wailan.
    
Pria asal Manado itu memilih bersikap realistis bahwa stok pemain putra Indonesia memang hanya bisa bersaing di Asia Tenggara, bukan Asia.  Satu per satu langkah sedang ditata induk organisasi tenis tertinggi di Indonesia itu.
    
Tahun ini, Indonesia mengagendakan banyak turnamen level men and women elite. Jumlahnya dalam setahun ditarget sampai 38 turnamen. Namun, hingga pertengahan tahun ini, khusus untuk putri baru tergelar dua turnamen. Putra malah tak ada sama sekali.
    
Mengenai skuad di Piala Davis melawan Taipei mendatang, PP Pelti tetap mengandalkan Christo, Elbert Sie, Wisnu Adi Nugroho, dan David Agung. Karena masih dalam libur lebaran, dijadwalkan Senin (12/8) mendatang tim baru berlatih kembali.
    
Di sisi lain, ketua umum PP Pelti Wibowo Suseno Wirjawan mengakui persaingan di grup I zona Asia memang berat. Tak seperti era 1980-an atau 1990-an, dimana Indonesia punya segudang talenta petenis putra.  
    
"Kita memang tetap fight lawan Taipei besok. Tetapi sadarkah kita kalau kekuatan kita ini timpang jauh dengan lawan" Saya gak mau muluk soal bertahan atau degradasi. Yang harus dikejar justru peningkatan ranking pemain dan pembinaan dalam negeri," tutur Maman Wirjawan, sapaan Wibowo Suseno Wirjawan. (dra/ham)

BACA JUGA: Voli Ogah Langsung 100 Persen

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya Bidik M Taufik dan Leo Saputra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler