POSO - Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah tak berniat sedikitpun untuk keluar dari pemekaran Sulawesi Timur (Sultim). Bahkan daerah tertua di Sulteng ini tetap dan akan terus berjuang untuk menjadi ibukota Provinsi Sultim.
Penegasan itu disamapaikan Sekkab Poso Drs Sin Songgo kepada Radar Sulteng (JPNN Group), Minggu (17/2). "Poso tetap di Sultim. Luwuk tak bisa menghambat itu," jelasnya.
Sin Songgo sendiri tak mau ambil pusing dengan pernah munculnya pernyataan seorang tokoh Luwuk yang mengatakan Poso tak masuk Sultim. "Itu pernyataan tak berdasar. Semua pasti tahu kalau Poso adalah bagian terpenting dari sejarah perjuangan Sultim. Pun Poso jauh lebih baik dan strategis dari Luwuk untuk posisi ibukota," tandasnya.
Karena Poso sebagai yang daerah terdepan dalam perjuangan Sultim sekaligus sebagai daerah tertua di wilayah Sulteng dan Sultim, maka Luwuk harus bisa menghargainya. "Hargailah sejarah dan jangan melawan (sejarah)," tandas Sekkab Poso.
Menurut Sin Songgo, Provinsi Sultim adalah harga mati buat Kabupaten Poso. Pun demikian dengan letak ibukotanya kelak harus di Poso. "Tanpa Poso Sultim sulit terwujud," ujarnya.
Bagaimana jika ibukota Sultim kelak ditempatkan di Luwuk? "Sultim itu Poso. Karenanya saya yakin ibukota Sultim nanti di Poso. Bila ibukota di Luwuk, Poso memilih tetap di Sulteng," tukas dia. "Tidak mungkinlah kita ke Luwuk. Mending tetap ke Palu," tambah Sekkab.
Menurut Sekkab, urgensi dari sebuah pemekaran adalah pendekatan pelayanan. "Kalau ke Luwuk bukan pendekatan pelayanan namanya," jelas Sin Songgo. Dirinya masih sangat optimistis bila Poso akan berhasil dalam perjuangan Sultim. Sebab perjuangan Sultim mendapat sokongan semangat seluruh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Poso.(bud/awa/jpnn)
Penegasan itu disamapaikan Sekkab Poso Drs Sin Songgo kepada Radar Sulteng (JPNN Group), Minggu (17/2). "Poso tetap di Sultim. Luwuk tak bisa menghambat itu," jelasnya.
Sin Songgo sendiri tak mau ambil pusing dengan pernah munculnya pernyataan seorang tokoh Luwuk yang mengatakan Poso tak masuk Sultim. "Itu pernyataan tak berdasar. Semua pasti tahu kalau Poso adalah bagian terpenting dari sejarah perjuangan Sultim. Pun Poso jauh lebih baik dan strategis dari Luwuk untuk posisi ibukota," tandasnya.
Karena Poso sebagai yang daerah terdepan dalam perjuangan Sultim sekaligus sebagai daerah tertua di wilayah Sulteng dan Sultim, maka Luwuk harus bisa menghargainya. "Hargailah sejarah dan jangan melawan (sejarah)," tandas Sekkab Poso.
Menurut Sin Songgo, Provinsi Sultim adalah harga mati buat Kabupaten Poso. Pun demikian dengan letak ibukotanya kelak harus di Poso. "Tanpa Poso Sultim sulit terwujud," ujarnya.
Bagaimana jika ibukota Sultim kelak ditempatkan di Luwuk? "Sultim itu Poso. Karenanya saya yakin ibukota Sultim nanti di Poso. Bila ibukota di Luwuk, Poso memilih tetap di Sulteng," tukas dia. "Tidak mungkinlah kita ke Luwuk. Mending tetap ke Palu," tambah Sekkab.
Menurut Sekkab, urgensi dari sebuah pemekaran adalah pendekatan pelayanan. "Kalau ke Luwuk bukan pendekatan pelayanan namanya," jelas Sin Songgo. Dirinya masih sangat optimistis bila Poso akan berhasil dalam perjuangan Sultim. Sebab perjuangan Sultim mendapat sokongan semangat seluruh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Poso.(bud/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Prioritaskan Berantas Korupsi di Daerah
Redaktur : Tim Redaksi