jpnn.com, NUNUKAN - Donwori dan Sephia (keduanya nama samaran) sudah beberapa pekan tinggal seatap di sebuah rumah di Jalan Pembangunan, Nunukan.
Pernikahan mereka ditunda hingga setelah Iduladha karena orang tua Donwori masih menunaikan ibadah haji.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Turun Drastis
Namun, keputusan mereka tinggal seatap membuat warga sekitar terusik. Mereka akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib.
Donwori dan Sephia akhirnya diamakan tim Puma 121 Polsek Kota Polres Nunukan.
BACA JUGA: Kasihannya Kau, Gerindra
“Berdasarkan laporan masyarakat, ada pasangan remaja kumpul kebo kontarkan di Jalan Pembangunan,” ucap Kapolsek Kota Nunukan AKP M. Saleh Wahidi sebagaimana dilansir Prokal, Minggu (27/8).
Dia menambahkan, penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga.
BACA JUGA: Kok Tidur-tiduran Sambil Melihat ke Bawah
“Tim kami pun langsung bergerak cepat dan menemukan laki-laki yang tidak mempunyai kartu identitas berumur 20 tahun yang bekerja sebagai buruh serabutan. Dia hidup sekamar dengan perempuan yang masih berumur 17 tahun,” katanya.
Menurut Saleh, Donwori dan Sephia sudah memberi tahu kedua orang tuanya terkait keputusan tinggal seatap.
“Dari pengakuan mereka kalau orang tuanya sudah tahu mereka tinggal serumah. Karena mereka akan nikah kalau sudah pulang orang tua cewek ini dari tanah suci. Walaupun mau menikah, tetap tidak bisa tinggal serumah karena belum resmi, itu tetap dilarang,” tutur Saleh.
Keduanya pun tetap digelandang ke kantor polisi. Apalagi, Sephia dinilai masih di bawah umur.
“Walau un itu sudah bisa menurut agama kalau menikah di usia 17, tapi kalau menurut kami itu masih di bawah umur. Jadi, kami bawa ke polsek untuk dimintai keterangan dan menghubungi kedua orang tua mereka,” kata Saleh. (ica)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Lirikan Maut para Mantan Membuat Suami Cemburu Buta
Redaktur & Reporter : Ragil