jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso hampir bisa dipastikan bakal menjadi ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (TKN Prabowo - Sandi) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Bahkan, mantan tentara yang baru merayakan ulang tahunnya ke-66, Sabtu (8/9) itu sudah memimpin rapat-rapat TKN Prabowo - Sandi.
BACA JUGA: Janji Djoko Santoso untuk Prabowo demi Cegah Kepunahan RI
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Hinca Pandjaitan, seluruh partai koalisi pengusung Prabowo - Sandi sudah menyetujui nama Djoko Santoso untuk memimpin TKN. "Kami setuju karena memang kapasitas Pak Djoko Santoso tidak diragukan lagi untuk memimpin tim ini," ujar Hinca di Jalan Bambu Apus Raya Nomor 100, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (8/9).
Hinca menambahkan, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga telah mengikuti rapat TKN Prabowo - Sandi. “Bahkan dalam rapat-rapat tertentu Pak Djoko Santoso yang memimpin," kata Hinca.
BACA JUGA: Erick Thohir vs Djoko Santoso, Siapa Unggul?
Lantas, mengapa nama Djoko belum diumumkan sebagai ketua TKN Prabowo Sandi? Menurut Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, partai koalisi pengusung Prabowo - Sandi masih mengumpulkan masukan tentang nama-nama yang akan masuk di TKN.
"Karena ini nama-nama dari berbagai kalangan, berbagai profesi, berbagai tokoh masyarakat masih berdatangan kami ingin mengajukan atau mendaftarkan ke KPU nanti dalam bentuk sudah sempurna, lengkap," tegasnya.
BACA JUGA: Ada Kesan Prabowo-Sandi Tegang karena Tak Siap Hadapi Jokowi
Sedangkan Djoko mengatakan, sebenarnya struktur TKN Prabowo - Sandi sudah tuntas. Namun, dia menduga para ketua umum partai koalisi pengusung duet politikus Gerindra itu masih mencari waktu tepat untuk mengumumkannya.
“Mungkin beliau (petinggi partai koalisi pengusung Prabowo - Sandi, red) baca-baca dulu. Masih lama, ngapain buru-buru," ujarnya.
Djoko pun mengaku menyerahkan soal peresmian namanya sebagai ketua TKN Prabowo - Sandi kepada masing-masing partai pengusung. Sebab, Djoko hanya menjalankan perintah saja.
“Kalau kami menerima perintah ya kami mempelajari perintah itu sendiri. Menyusun rencana sementara. Dalam menyusun itu termasuk ada pelatihan-pelatihan, ada pengorganisasian dan sebagainya," tuturnya.(sat/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandi Sebut Tempe Setipis Kartu ATM karena Ekonomi Sulit
Redaktur & Reporter : Antoni