Belum Terima Tebusan, Abu Sayyaf Keluarkan Peringatan Terakhir

Sabtu, 16 April 2016 – 13:09 WIB
Robert Hall (kiri) dan John Ridsdel terlihat dalam gambar yang diambil dari video militan dirilis pada bulan Oktober. Dalam video baru yang diposting online Kamis kemarin, militan menetapkan batas waktu tebusan terakhir 25 April. Foto; youtube/the canadian express

jpnn.com - MANILA  - Kelompok Abu Sayyaf telah mengeluarkan ultimatum terakhir terkait dua sandera warga negara Kanada John Ridsdel dan Robert Hall.

Dalam sebuah rekaman yang sempat beredar di YouTube, Abu Sayyaf cs bersumpah akan memenggal kepala sandera kalau uang tebusan tidak dibayar dalam 10 hari ke depan.

BACA JUGA: Lihat, Bayi Ini Selamat dari Gempa Dahsyat

"Kami diberitahu bahwa ini adalah peringatan terakhir mutlak jadi ini adalah seruan mendesak akhir kepada pemerintah, Filipina, Kanada, dan keluarga. Mereka akan memenggal kepala saya," ujar Ridsdel dalam video. 

"Aku diminta untuk memberitahu Anda bahwa uang tebusan saya adalah 300 juta (Filipina peso- sekitar Rp 85 miliar), imbuh Hall. 

BACA JUGA: Jepang Diguncang Gempa LAGI, Lebih Kuat, Banyak Korban

Video yang telah ditarik dari YouTube itu datang seminggu setelah batas waktu sebelumnya berlalu. 

"Perhatikan kepada keluarga, kepada pemerintah Kanada, dan pemerintah Filipina. Sekarang batas waktu peringatan adalah lebih dari April 8, 2016 lalu, tapi masih Anda menunda-nunda. Sekarang, ini sudah ultimatum. Setelah Anda tidak memenuhi permintaan, kita pasti akan memenggal kepala salah satu di antara empat (sandera) ini datang April 25 tepat pada 03:00," kutip Filipina GMA News Online dari video tersebut.

BACA JUGA: Menperin Mundur dari Jabatan karena Panama Papers

Sejauh ini, pemerintah Kanada masih tertutup. "Pemerintah Kanada tidak akan berkomentar atau memberikan informasi apa pun yang dapat membahayakan upaya-upaya atau membahayakan keselamatan warga negara Kanada," kata juru urusan global Kanada, Rachna Mishra. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajaib! Rumah Runtuh, Bayi Selamat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler