Belum Terkalahkan di Tangan Suharno

Jumat, 01 Juni 2012 – 08:24 WIB

KEPANJEN- Ambisi Arema ISL untuk menjauh dari zona degradasi di musim ini sudah di depan mata. Kemarin misalnya, Arema Indonesia kembali melanjutkan trend positif di Indonesia Super League (ISL).

Setelah melakoni empat laga tanpa tersentuh kekalahan, kemarin sore pasukan Singo Edan menggasak Persidafon 4-0 (2-0) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Artinya Arema belum tersentuh kekalahan sejak ditangani Suharno.

Tak hanya itu, kemenangan ini juga membayar janji skuadra Arema untuk melakukan sapu bersih di semua sisa laga home (kini tersisa 3 laga home dari 5 laga sisa). Dan tambahan tiga poin inu membuat posisi Arema ISL di klasemen sementara yang sebelumnya ada di urutan 15 naik tiga strip ke posisi 12 dengan poin 31 dari 29 laga.
Dari jalannya pertandingan, kemarin sore Herman Dzumafo cs tampil apik.

Sejak kick off dibunyikan, penggawa Arema ISL langsung menggempur tim tamu. Nyetelnya duet Sunarto dan Herman Dzumafo membuat lini belakang tim tamu keteteran.

Baru sepuluh menit laga berjalan tandukan Sunarto hampir membuat Singo Edan unggul. Sayang, peluang yang berawal dari crossing Al Farizie di sektor sayap kiri itu hanya menyamping tipis di sisi kanan gawang Persidafon yang dijaga Selcius Gebze.

Terus mengurung tim tamu, akhirnya Arema sukses menjebol gawang Persidafon. Adalah Feri Aman Saragih yang mencatatkan namanya di daftar pencetak gol setelah headingnya memanfaatkan umpan Sunarto tak bisa di selamatkan kiper lawan. 1-0 Arema memimpin.

Meski leading satu gol, permainan penggawa Arema tak mengendur. Bahkan Herman Dzumafo mampu menggandakan keunggulan jadi 2-0 di menit 37. Gol pemain gaek ini bermula dari tendangan sudut Al Farizie yang menuju ke arah Semme Patrick. Dengan headingnya, Semme memberikan umpan ke mulut gawang Persidafon. Dzumafo yang berdiri di sana langsung menyambut bola dengan tendangan firts time. Kedudukan 2-0 ini bertahan hingga turun minum.

Tertinggal dua gol, di babak kedua Persidafon tak ingin terus terkurung. Karena di babak pertama, tim asuhan Erent Pahelerang ini nyaris tanpa peluang. Itu sebabnya babak kedua striker andalannya, Patrick Wanggai dimasukkan menggantikan Lukas Rumkabu.

Pergantian ini berhasil menghidupkan alur serangan Persidafon. Karena sektor kiri pertahanan Arema yang dijaga Khusnul Yuli dan Johan Ibo beberapa kali kecolongan oleh kecepatan pemain timnas itu.

Menit 48, penjaga gawang Arema Ahmad Kurniawan yang menganggur di babak pertama mulai bekerja menyelamatkan tendangan Patrick.

Begitu juga dimenit 56. Pemain yang baru turun memperkuat timnas lawan Intermilan 26 Mei lalu ini nyaris memperkecil ketertinggalan Persidafon andai Ahmad Kurniawan tak melakukan penyelamatan gemilang.

Hidupnya lini depan Persidafon ini membuat pertandingan semakin menarik. Bahkan satu striker tambahan kembali dimasukkan pelatih Persidafon Erent Pahelerang. Mantan pemain timnas U-21 Corinus Fringkrew masuk menggantikan Ferdinand Pahabol yang sudah kelelahan di menit 67.

Keluar dari tekanan membuat lubang lini belakang Persidafon kembali terlihat. Itu dimanfaatkan oleh Alfarizie untuk menambah skor menjadi 3-0 menit 74. Gol itu tercipta melalui serangan balik cepat. Dan Dzumafo yang lepas dari jepakan offside mengirimkan umpan matang ke Fariz. Tanpa kesulitan pemain yang sempat berbaju Arema IPL awal musim ini menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.

Tak cukup sampai di sini, striker pengganti, Dicky Firasat berhasil mengecoh penjaga gawang lawan dan menggenapkan skor jadi 4-0 di menit 89. Hingga pertandingan usai, Arema unggul telak 4-0.

Kemenangan besar ini menurut pelatih Arema ISL Suharno, merupakan hasil jerih payah pemain di lapangan. "Ini adalah kemenangan untuk pemain dan Aremania," katanya bangga. (iw/abm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan, Duo PSSI Menghadap Task Force


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler