Belum Terpapar Covid-19, Masyarakat Badui Berdoa Indonesia Bebas Pandemi

Jumat, 21 Mei 2021 – 19:47 WIB
Suasana Seba Badui dipimpin Djaro Saidja di Pendopo Rangkasbitung, Jumat (21/5). Foto: ANTARA/HO-Dok.pribadi

jpnn.com, LEBAK - Masyarakat Badui berdoa agar Indonesia segera terbebas dari pandemi COVID-19, sehingga kehidupan kembali normal tanpa menimbulkan rasa ketakutan penyakit yang mematikan itu.

"Kuncinya untuk menghilangkan corona adalah manusia harus sadar untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Djaro Saidja, Tetua Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, usai merayakan Tradisi Seba Badui 2021 di Pemkab Lebak, Jumat (21/5).

BACA JUGA: Tempat Sakral Masyarakat Badui Dirusak, Polda Banten Gerak Cepat

Masyarakat Badui yang berpenduduk sekitar 11.600 jiwa dan tersebar di 68 perkampungan itu hingga kini belum ditemukan warganya terpapar COVID-19.

Hal itu terbukti dari hasil pemeriksaan swab yang dilakukan Puskesmas Cisimeut.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Apresiasi Keputusan Mahkamah Agung soal Surat Edaran Ini

Para tetua adat selalu menyebarkan imbauan-imbauan agar masyarakat Badui tidak berpergian ke luar daerah, terlebih ke zona merah dan oranye.

Di samping itu, kawasan permukiman Badui juga menerapkan pengawasan ketat agar masyarakat dari luar daerah mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan dilarang berkerumun.

BACA JUGA: Komnas KIPI Beberkan Penyebab 27 Orang Meninggal Usai Terima Vaksin Sinovac

"Kami yakin jika manusia sadar mematuhi protokol kesehatan dipastikan virus corona hilang di tanah air," katanya.

Menurut dia, momentum perayaan Seba Badui tahun 2021 di tengah pandemi COVID-19 tetap berjalan, meskipun pelaksanaannya tertutup dan terbatas.

Pelaksanaan ritual tradisi Seba Badui harus dilakukan setiap tahun, karena titipan dari leluhur nenek moyang dan jika tidak direalisasikan upacara adat itu, dikhawatirkan menimbulkan malapetaka bencana alam.

Semestinya, menurut dia, perayaan tradisi Seba Badui Gede dihadiri sekitar 2.200 orang. Namun, karena kondisi pandemi maka warga Badui yang hadir hanya sebanyak 20 orang terdiri dari Badui Luar 13 orang dan Badui Dalam tujuh orang.

"Kami berharap pandemi COVID-19 segera hilang dan kegiatan manusia kembali normal," katanya.

Tetua adat Badui lainnya, Djaro Tanggungan 12 Djaro Saidi mengatakan manusia perlu berupaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di Negara India hingga ribuan orang meninggal per harinya.

Kasus penyebaran di India itu, kata dia, jangan sampai terjadi di Indonesia, sehingga masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya ikhtiar pencegahan.

Selama ini, kata dia, upaya yang dilakukan pemerintah patut diapresiasi karena berbagai langka kebijakan untuk pencegahan mulai penyekatan pelarangan mudik Lebaran hingga denda hukuman bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Kami minta masyarakat agar berikhtiar dan berupaya untuk pengendalian pandemi COVID-19 itu," katanya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah hingga kini berkonsentrasi untuk pencegahan pandemi COVID-19 agar masyarakat di daerah ini tidak terpapar oleh penyakit yang mematikan.

"Kami mengajak warga, termasuk masyarakat Badui wajib mewaspadai penyebaran Covid-19, karena (virus corona) tidak bisa terlihat," katanya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler