jpnn.com, SIDOARJO - Penyidik masih memeriksa sejumlah saksi dalam kasus kecelakaan beruntun di Jalan Raya Wonoayu Rabu lalu (2/1). Hingga kini belum ada satu tersangka pun yang ditetapkan. Setelah meminta keterangan mantan Ketua DPRD Sidoarjo Ustman Ihsan, kemarin (4/1) polisi menggali informasi ke korban selamat.
Menurut Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo AKP Sugeng Sulistiyono, penanganan perkara tersebut tidak beda dengan kecelakaan lain. Mulai olah tempat kejadian perkara (TKP) sampai pemeriksaan saksi-saksi. "Dijalankan sesuai tahapan," ujarnya.
Empat korban luka, kata dia, saat ini sudah tidak menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka diperbolehkan rawat jalan. Para korban belum bisa datang ke kantor polisi lantaran masih trauma. Namun, pemeriksaan terus berlanjut. Kemarin Sugeng bersama personelnya mendatangi rumah korban. Penyidik meminta keterangan di tempat untuk mempercepat penyidikan. "Biar kasusnya segera jelas," ungkapnya.
Sugeng menuturkan, keterangan para saksi akan segera disinkronkan. Data yang didapat dipaparkan dalam gelar perkara. "Untuk menentukan apakah ada pasal yang dilanggar berikut tersangkanya," jelasnya.
Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya telah mendapat beberapa temuan. Keterangan dari para korban, misalnya. Mereka mengaku kaget saat melihat mobil dari arah berlawanan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil itu memakan lajur. Kendaraan pun tidak bisa menghindar. Lalu, bruaakk! Tabrakan beruntun pun terjadi.
Dari pihak Ustman atau pemicu tabrakan beruntun, penyidik mengantongi penjelasan lain. Politikus PPP itu beralasan masuk ke jalur berlawanan karena kaget. Ada motor di depannya yang mendadak belok. Untuk menghindari tabrakan, Ustman membanting setir ke kanan. Konsekuensinya, dia masuk di lajur kendaraan dari arah berlawanan.
Kenapa tidak banting setir ke kiri setelahnya? Ustman berdalih, di belakangnya ada truk yang melaju kencang. Dia takut kembali ke jalur miliknya karena khawatir tertabrak dari belakang. Nah, pilihan untuk tetap di lajur berlawanan akhirnya memunculkan kecelakaan.
Mobil putih yang ditumpangi Ustman menabrak sejumlah sepeda motor. Pertama, yang ditabrak adalah Honda Megapro bernopol W 3709 BO. Motor dikemudikan Ahmad Miftakhul Ilmi, warga Desa Lebaniwaras, Wringinanom, Gresik. Pemuda 24 tahun itu pun langsung terpental dari kendaraannya. Beruntung, korban hanya mengalami luka ringan.
Lalu, mobil menabrak Honda Vario bernopol W 5202 ZZ yang dikemudikan Ferry Febrianto. Guru olahraga di UPT SDN Tanggul, Wonoayu, itu pun meninggal di lokasi kejadian. Bahkan, warga Desa Ketimang, Wonoayu, tersebut sempat terseret mobil Ustman yang terus melaju.
Dua motor lain yang ikut menjadi korban adalah Honda CB bernopol S 2569 HM dan Honda Revo bernopol W 2890 NP. Honda CB yang menjadi korban ketiga ditumpangi dua orang. Yakni, Dian Ahmad dan Wahyudi. Adapun pengemudi Revo adalah Mustakim. Tiga korban itu pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Al Islam H M. Mawardi. (edi/c10/hud)
BACA JUGA: Mantan Ketua DPRD Diperiksa Terkait Kecelakaan Maut
Redaktur : Tim Redaksi