JAKARTA - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia menggelar demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (21/5).
BEM Seluruh Indonesia mulai menggelar demonstrasi, pukul 13.00 WIB. Mahasiswa-mahasiswa yang diklaim berasal, antara lain, dari Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Jakarta, BSI Jakarta, dan Universitas Jenderal Soedirman itu membawa pocong dan nisan bertuliskan, 'Telah Meninggal Nurani, Abraham Samad, Wafat: 21-05-2013'.
Mereka mendesak agar Abraham Samad dan kawan-kawan segera menuntaskan kasus skandal bailout Bank Century Rp 6,7 triliun dengan memanggil Wakil Presiden Boediono yang saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia.
"Kami meminta KPK segera memeriksa Wakil Presiden Boediono," kata Juru Bicara Aksi BEM se-Indonesia, Rizky Kurniawan, di depan Gedung KPK, Selasa (21/5).
Rizky memaparkan, ada tiga indikasi penyimpangan skandal Bank Century. Pertama, Bank Century telah berulang kali melakukan pelanggaran batas maksimum pemberian kredit, penyimpangan kedua, pemegang saham, pengurus Bank Century menyebabkan kerugian dengan memberi kredit dan fasilitas surat kredit yang melanggar ketentuan. Ketiga, wewenang terkait dengan kebijakan pengucuran fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) melanggar peraturan Bank Indonesia.
Rizky memberi tenggat kepada KPK agar bisa menutaskan kasus Century hingga Senin, 30 September 2013. "Apabila kasus ini tidak terselesaikan, kami menagih janji Ketua KPK yang menyatakan siap mundur dengan sukarela," tegas Rizky.
Dalam aksi itu, BEM SI ini juga menuntut agar KPK turut menuntaskan kasus korupsi pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat. "Masyarakat sudah lelah menunggu KPK menuntaskan kasus ini sedangkan fakta dan bukti sudah tersedia banyak dan dapat dilihat dengan jelas," pungkasnya. (boy/jpnn)
BEM Seluruh Indonesia mulai menggelar demonstrasi, pukul 13.00 WIB. Mahasiswa-mahasiswa yang diklaim berasal, antara lain, dari Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Jakarta, BSI Jakarta, dan Universitas Jenderal Soedirman itu membawa pocong dan nisan bertuliskan, 'Telah Meninggal Nurani, Abraham Samad, Wafat: 21-05-2013'.
Mereka mendesak agar Abraham Samad dan kawan-kawan segera menuntaskan kasus skandal bailout Bank Century Rp 6,7 triliun dengan memanggil Wakil Presiden Boediono yang saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia.
"Kami meminta KPK segera memeriksa Wakil Presiden Boediono," kata Juru Bicara Aksi BEM se-Indonesia, Rizky Kurniawan, di depan Gedung KPK, Selasa (21/5).
Rizky memaparkan, ada tiga indikasi penyimpangan skandal Bank Century. Pertama, Bank Century telah berulang kali melakukan pelanggaran batas maksimum pemberian kredit, penyimpangan kedua, pemegang saham, pengurus Bank Century menyebabkan kerugian dengan memberi kredit dan fasilitas surat kredit yang melanggar ketentuan. Ketiga, wewenang terkait dengan kebijakan pengucuran fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) melanggar peraturan Bank Indonesia.
Rizky memberi tenggat kepada KPK agar bisa menutaskan kasus Century hingga Senin, 30 September 2013. "Apabila kasus ini tidak terselesaikan, kami menagih janji Ketua KPK yang menyatakan siap mundur dengan sukarela," tegas Rizky.
Dalam aksi itu, BEM SI ini juga menuntut agar KPK turut menuntaskan kasus korupsi pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat. "Masyarakat sudah lelah menunggu KPK menuntaskan kasus ini sedangkan fakta dan bukti sudah tersedia banyak dan dapat dilihat dengan jelas," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta jadi Pilot Project Detoksifikasi Gratis BNN
Redaktur : Tim Redaksi