jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara membantah telah melakukan audiensi dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, terkait masa perpanjangan presiden dan penundaan pemilu.
Sekretaris BEM Nusantara Ridho Alamsyah mengaku kaget ada orang-orang yang bertemu Wiranto mengeklaim dari lembaganya.
"Terkait pertemuan BEM Nusantara dengan Wiranto itu juga kami tidak tau sama sekali," kata Ridho saat dihubungi wartawan, Minggu (10/4).
Ridho mengungkapkan saat ini BEM Nusantara terbagi ke dalam dua kubu.
Dia menjelaskan perpecahan terjadi saat temu nasional BEM Nusantara di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya saat akan memilih koordinator pusat.
Ridho menyebutkan kubu pertama dipimpin oleh Dimas Prayoga yang sah terpilih saat temu nasional itu.
"Kedua, mereka adalah kelompok yang tidak terima kekalahan saat temu nasional di Surabaya itu. Kubu tandingan itu versi Eko Pratama yang mengakui dirinya Korpus juga," ungkapnya.
Presiden Mahasiswa UMN Al-Washliyah Medan itu menegaskan kubu yang bertemu dengan Wiranto bukan bagian dari BEM Nusantara.
Dia juga menyebutkan pihak yang melakukan pertemuan dengan Wiranto itu ialah kubu Eko Pratama.
"Intinya pasukan pandir kemarin yang bertemu dengan Pak Wiranto that's not part of us," ujarnya.
BEM Nusantara dikabarkan bertemu dengan Wiranto menjelang demo 11 April 2022.
Seusai pertemuan itu BEM Nusantara menyebut tidak akan ikut demonstrasi menolak perpanjangan masa jabatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di depan istana.
Koordinator Pulau Jawa BEM Nusantara Ahmad Marzuki mengatakan pihaknya masih mematangkan kajian terhadap sejumlah isu.
"Kemarin kami sudah konsultasi, tetapi belum ada kesepakatan ikut," kata Marzuki susai pertemuan dengan Wiranto di Kantor Wantimpres, Jumat (8/4).(mcr8/jpnn)
BACA JUGA: Wiranto Bertemu BEM Nusantara, Rocky Gerung Bilang Begini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Mahasiswa 11 April, Polda Metro Siap Kerahkan Kekuatan
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra