BEM PTS Seluruh Indonesia Desak Sidang Istimewa

Senin, 09 November 2015 – 23:14 WIB
BEM PTS Seluruh Indonesia di Jogjakarta. Foto: RMOL Jabar

jpnn.com - JOGJAKARTA - Inisiator/tuan rumah BEM PTS Seluruh Indonesia Zainudin Arsyad menyampaikan keprihatinannya terhadap penduduk tanah air. Sebab, penduduk Indonesia tak ubahnya menjadi budak di negeri sendiri.

Padahal, Indonesia sebenarnya sangat kaya. Indonesia merupakan penghasil LNG terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga produsen timah terbesar kedua di dunia.

BACA JUGA: Serunya Simulasi Sekolah Siaga Bencana

Indonesia juga memiliki terumbu karang terkaya di dunia (18 persen). Tak hanya itu, Indonesia menduduki posisi pertama dalam produk pertanian. Di antaranya ialah cengkih dan pala.

"Namun inilah ironi negeri kepulauan, Faktanya sebagian besar rakyat kita masih menjadi penonton dan menjadi budak di negerinya sendiri. Ironisnya, di negara yang gemah ripah loh jinawi ini, sebagian rakyat menjadi buruh di negara lain," kata Arsyad pada RMOL Jabar, Senin (9/11).

BACA JUGA: Ibas Janji Kawal Kucuran Anggaran Pendidikan ke Daerah

Menurut Arsyad, hal itu tak sesuai dengan amanat UUDD 1945 pasal 33 ayat 3. Dalam pasal itu disebutkan, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

"Saat ini sebagian besar tanah, air, dan kekayaan alam masih dikuasai cukong asing. Pemilik perkebunan terbesar, pemilik pertambangan terbesar, dan pemilik perusahaan air terbesar adalah cukong asing. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh dari penguasaan tanah, air, dan kekayaan alam tersebut bukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tetapi hanya untuk segelintir cukong, oknum pejabat, dan kroninya,” imbuh Arsyad.

BACA JUGA: Banyak Dosen Tidak Pede Bikin Karya Ilmiah

Pemerintahan Jokowi-JK juga dianggap tak mampu menjalankan amanat. Itu terlihat dari ekonomi yang kian lesu. Pemutusan Hubungan Kerja pun semakin banyak.

“Kami datang dari penjuru negeri menyemai bakti untuk ibu pertiwi demi kedaulatan NKRI. Tiba di bumi Jogyakarta yang istimewa merumuskan langkah guna percepatan sidang istimewa. Akan bergerak menuju Jakarta untuk tarik mandat Jokowi JK," tambah Arsyad.

Dia menambahkan, mahasiswa berembuk mendeklarasikan diri dalam wadah BEM PTS seluruh Indonesia. Mereka menyatakan manifesto politik yang salah satuya yakni konflik agraria belum terselesaikan.

"Untuk itu kami mendesak DPR/MPR untuk melakukan sidang istimewa memberhentikan Jokowi-JK karena telah terbukti gagal memimpin bangsa," tegas Arsyad. (gun)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air Dengan Cara ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler