jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar Temu Generasi Pertanian bersama 221 mahasiswa dari 58 perguruan tinggi se-Indonesia dan 3 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu (30/5). Tema yang diangkat yakni “Peran Generasi Muda Mendukung Indonesia Lumbung Pangan Dunia.
Amran menegaskan, peran mahasiswa sebagai generasi muda pertanian sangat penting dalam percepatan peningkatan produksi melalui penciptaan inovasi teknologi pertanian dan pendampingan.
BACA JUGA: Mentan Kaget dengan Pernyataan Mahasiswa se-Indonesia
Selain itu, kontribusi mahasiswa sangat dibutuhkan juga dalam mengurai permasalahan seperti alih fungsi lahan, kemiskinan, data produksi hingga persoalan pengendalian hama.
"Kami ingin sampaikan apa yang dilakukan kementerian pertanian sebagai pertanggung jawab, di antaranya yang kami lakukan adalah revolusi mental, yaitu kami bangun sistem untuk percepatan peningkatan produksi.
BACA JUGA: Kementan: 6 Kapal Khusus Ternak Mulai Beroperasi Tahun Ini
Target kami Indonesia menjadi lumbung langan dunia di tahun 2045. Peran generasi muda sangat dibutuhkan," kata Amran saat memberikan arahan.
Di samping itu, kata Amran, peran generasi muda pertanian pun sangat penting dalam perderasan informasi terkait kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) harus sehingga masyarakat mengatahui apa saja kebijakan dan yang telah diraih pemerintah di bidang pertanian dalam upaya menuju lumbung pangan dunia.
BACA JUGA: DPR Sebut Terobosan Mentan Sangat Muliakan Petani
“Adapun kebijakan dan capaian Kementan dalam 4 tahun berjalan pemerintahan Jokowi-JK di antaranya keberhasilan swasembada beras, bawang dan cabai tahun 2016 hingga 2017. Jagung pun dari 2017 hingga saat ini belum ada impor. Hingga saat ini pun, telah menindak tegas staf Kementan yang melakukan penyalahgunaan wewenang,” katanya.
Karena itu, sebagai bagian dari komitmen untuk tetap melanjutkan revolusi mental, Amran mengajak 92 perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Senat Mahasiawa Pertanian Indonesia (ISMPI) yang mewakili 63 perguruan tinggi seluruh seluruh indonesia, dan 100 peserta STTP yang berasal dari Bogor, Medan dan Malang, bersama-sama membentuk group komunikasi melalui aplikasi medsos.
"Semua perwakilan teman-teman BEM, ISMPI yang hadir silahkan bentuk group komunikasi medsos bersama humas Kementan. Saatnya pertanian terdepan, karena kita ini negara agraris, seluruh masalah pertanian silahkan laporkan dalam group tersebut ada penyelewengan atau penyalahgunaan, silahkan laporkan,” tegasnya.
Amran menjelaskan di group tersebut pun Kementan bersama mahasiswa akan berbagi informasi tentang kebijakan pertanian. Sehingga, apapun persoalan pertanian dapat dilaporkan langsung dan cepat diselesaikan.
“Silahkan anda bisa langsung berkontribusi melaporkan kondisi di lapangan sejauh mana kinerja. Semuanya akan saya jawab, group ini akan kami tuangkan dalam MoU bersama hari ini juga,” tutur amran.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia, Hasbi Abdullah mengatakan mengapresiasi berbagai capaian yang ditorehkan Kementan sampai saat ini. Karena itu, pertemuan ini memberikan manfaat yang besar bagi upaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Pemerintah agar mengoptimalkan lembaga-lembaga yang telah ada untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya bagaimana kementerian pertanian mampu mengembalikan identitas Indonesia sebagai negara Agraris,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang baru-baru ini dirilis, di mana saat ekspor dari sektor lain menurun, sektor pertanian justru menyumbangkan angka kenaikan ekspor yang signifikan.
Angka kenaikan ekspor komoditas pertanian yang bersumber dari BPS mencapai USD 300 miliar. Ekspor komoditas pertanian terbesar di luar sektor perkebunan, disumbang dari ekspor jagung, beras, ubi kayu, ubi jalar dan komoditas hortikultura. Negara tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia adalah Filipina, Australia, Tiongkok dan Taiwan. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Esensi Kebijakan Pangan Era Amran: Menyayangi Petani
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh