JAKARTA - Mencuatnya pemberitaan mengenai paket wisata yang diberikan pemerintah kepada 60 perguruan tinggi di Indonesia, ternyata dibenarkan oleh Ketua BEM UI, Faldo Maldini. Faldo mengaku pernah dihubungi oleh pihak yang mengaku dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), agar mengikuti paket wisata ke China mendampingi Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi saya beberapa hari yang lalu sempat ditelpon seseorang yang mengaku dari pihak Kemenpora. Saya lupa namanya. Tapi beliau bilang, saya diminta untuk bisa berangkat ke China mendampingi Presiden," ungkap Faldo ketika dihubungi JPNN melalui telepon selularnya, Senin (19/3) malam.
Namun Faldo mengaku langsung menolak ajakan plesiran itu. Ia justru merasa heran karena tidak menerima surat undangan resmi.
"Saya bingung. Ini apa-apan sih? Ngajak ke luar negeri tapi tidak ada surat resminya. Orang itu bilang kalau seluruh akomodasi ditanggung pemerintah kecuali uang saku. Karena tidak jelas apa maksudnya, saya langsung tegas menolak," tegasnya.
Faldo bahkan tidak menyangka jika ajakan plesiran itu semakin mencuat di lingkungan kampus dan kalangan akademisi. "Kalau begini jadinya, kami selaku BEM UI akan segera mengeluarkan pernyataan resmi kalau kami menolak ajakan tersebut. Lebih baik kami sibuk mengurusi kampus dan mencermati masalah negara saat ini daripada jalan-jalan tidak jelas seperti itu," tukasnya.
Sementara Ketua Forum Komunikasi Universitas Trisakti yang juga Juru Bicara Universitas Trisakti, Advendi Simangunsong, mengaku belum menerima kabar mengenai ajakan plesiran bersama Presiden RI ke China. Universitas Trisakti disebut sebagai salah satu perguruan tinggi yang masuk daftar peserta perjalanan ke China.
"Kami belum mendengar kabar tersebut. Mahasiswa juga sedang sibuk sendiri dengan urusan kampus dan pemilihan Ketua BEM Trisakti. Tapi rasa-rasanya tidak benar kabar tersebut," kata Advendi kepada JPNN. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Usut Penyimpangan Proyek Depo Pertamina Balaraja
Redaktur : Tim Redaksi