jpnn.com, JAKARTA - Eks Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam Aziz Yanuar mengomentari kritikan tajam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menjuluki Jokowi sebagai ‘King of Lip Service”.
Menurut Aziz, kritik itu dinilai baik dan menandakan mahasiswa masih mencintai negeri ini.
BACA JUGA: BEM UI Dipanggil Gegara Meme Jokowi The King of Lip Service, Aziz Yanuar Bereaksi Begini, Menohok
"Bagus kritik itu. Tanda mahasiswa masih ada yang cinta negeri ini," kata Aziz Yanuar kepada JPNN.com, Selasa (29/6).
Aziz yang juga kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu menambahkan tindakan yang dilakukan BEM UI itu bagian dari koreksi bahwa demokrasi masih eksis.
BACA JUGA: Begini Reaksi Jokowi Menjawab Kritik BEM UI soal The King of Lip Service
"Kritik dan koreksi membuktikan bahwa demokrasi masih eksis bukan tergantikan oleh tirani oligarki atau tirani plutokrasi," ujar Aziz.
Pria kelahiran Jakarta itu menyatakan, BEM UI mengkritik pejabat publik bukan sebagai individu.
BACA JUGA: Jamiluddin: Seharusnya Jokowi dan Pendukungnya Berterima Kasih kepada BEM UI
"Beliau menjabat sebagai pejabat publik yang harus selalu dikoreksi dan dikritik" ucap Aziz.
Dia meyakini, secara pribadi Jokowi orang yang baik.
"(Secara pribadi) beliau insyaallah orang baik," tutur Aziz.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI memberikan kritik tajam kepada Presiden Joko Widodo dengan menjuluki Jokowi sebagai ‘King of Lip Service”.
Kritikan ini dibagikan di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram. BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji.
“JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE. Halo, UI dan Indonesia! Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis BEM UI di Instagram Minggu (27/6/2021).(cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama