jpnn.com, JAKARTA - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta tampaknya masih khawatir akan terjadi klaster baru Covid-19 di bioskop.
Padahal, dalam beberapa studi menyebutkan bahwa bioskop terbukti lebih aman. Hal itu ditambah dengan dari data belum ditemukan klaster Covid-19 yang berasal dari bioskop.
BACA JUGA: Izinkan Bioskop Buka di Tengah Pandemi, Tiongkok Raup Untung Besar
Hasil studi yang dilakukan oleh Technical University of Berlin membandingkan studio bioskop dan ruang kantor.
Ruangan bioskop dianggap lebih aman karena dua faktor. Pertama, jumlah aerosol hanya 0,3 persen yang dihirup di bioskop daripada kantor.
BACA JUGA: Pembukaan Bioskop Ditunda, Dr Tirta Berkomentar Begini
Tak hanya itu, di dalam bioskop, orang-orang jarang berbicara satu sama lain. Kedua, sistem perputaran udara juga berbeda.
Dr. Natasha Tuznik, Profesor Asosiasi Kesehatan dan Penyakit Menular UC Davis mengatakan, di bioskop memang cenderung aman karena tiga faktor.
BACA JUGA: Bioskop Diizinkan Beroperasi Kembali, Jarak Antara Penonton 1 Meter
“Orang-orang tidak berbicara satu sama lain selama film berlangsung. Kemudian, pembatasan jarak bisa diterapkan dengan dibatasinya jumlah penonton. Terakhir, orang-orang menghadap ke arah yang sama, sehingga mengurangi risiko penularan," tutur dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Robert Lahita dari Medicine of New York Medical College. “Membuka kembali bioskop bisa aman, selama ada tindakan yang tepat," ucap dia.
Semantara itu, Dr. Hitoshi Oshitani, pakar virulogi dari Tohoku University menjelaskan, penyebaran COVID-19 banyak terjadi di tempat fitness, tempat karaoke, di mana orang-orang makan dan minum bersama sembari bernyanyi bersama.
Peneliti lainnya, Noah Uhrig dari University of Essex mengatakan bahwa efek di dalam bioskop membawa kebahagiaan dan kepuasan batin penonton. Hal ini akan mengurangi tekanan psikologis yang dijalani selama pandemi ataupun Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh