Benarkah Duduk Terlalu Lama Bisa Berisiko Kanker?

Jumat, 26 Juni 2020 – 09:35 WIB
Ilustrasi duduk di kantor. Foto: Hellosehat

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah studi baru yang diterbitkan JAMA Oncology menyebutkan bahwa terlalu banyak duduk bisa meningkatkan risiko kanker.

"Ini adalah studi pertama yang secara definitif menunjukkan hubungan yang kuat antara tidak bergerak (sedentary) dan kematian akibat kanker," kata penulis utama studi, Dr. Susan Gilchrist, seorang profesor pencegahan kanker klinis di MD Anderson Cancer Center di University of Texas, seperti dilansir laman MSN, Kamis (25/6).

BACA JUGA: Efek Duduk Terlalu Lama dan Kaitannya dengan Kesehatan Bokong Anda

Namun, mengganti setidaknya 30 menit duduk dengan aktivitas fisik ringan, sedang atau kuat bisa menurunkan risiko itu.

"Temuan kami menegaskan bahwa penting untuk duduk lebih sedikit dan bergerak lebih banyak," jelas Gilchrist.

BACA JUGA: Kiat Mengatasi Bahaya Duduk Terlalu Lama

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen kematian akibat kanker bisa dicegah melalui pilihan gaya hidup sehat, seperti diet sehat, olahraga dan tidak merokok.

Tetapi ketika berhubungan antara duduk dan kanker, penelitian sebelumnya mengandalkan perilaku yang dilaporkan sendiri, bukan data objektif.

BACA JUGA: Duduk Terlalu Lama Berisiko Kematian Dini

Dengan mengharuskan orang dalam penelitian ini untuk memakai alat pelacak kebugaran, para peneliti bisa memperkirakan secara lebih akurat dampak olahraga pada hasil penelitian.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengganti waktu 30 menit duduk dengan melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan, bisa mengurangi risiko kanker sebesar 8 persen.

"Percakapan dengan pasien saya selalu dimulai dengan mengapa mereka tidak punya waktu untuk berolahraga," tambah Gilchrist, yang memimpin Program Jantung Sehat MD Anderson.

"Saya memberitahu pasien saya untuk mempertimbangkan berdiri selama 5 menit setiap jam di tempat kerja atau naik tangga alih-alih menggunakan lift. Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi penelitian ini memberitahu kita bahwa aktivitas ringan sekalipun memiliki manfaat untuk bertahan hidup dari kanker," tambah Gilchrist.

Namun, manfaatnya bahkan terasa lebih besar jika seseorang melakukan aktivitas intensitas sedang, yang mengurangi risiko kanker hingga 31 persen.

Contoh aktivitas moderat termasuk bersepeda dengan kecepatan kurang dari 10 mil per jam, jalan cepat, aerobik air, ruang dansa sosial, berkebun dan bermain tenis ganda, menurut American Heart Association.

"Memasukkan 30 menit waktu untuk melakukan aktivitas ringan dan sedang ke dalam kehidupan sehari-hari Anda bisa membantu mengurangi risiko kematian akibat kanker," pungkas Gilchrist. (fny/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler